Berita terkini Indonesia, Internasional, Politik, Ekonomi, Entertainment, Sepak Bola, Sepak Bola dunia, Bulutangkis dan Berita Sekitar Anda
JawaPos.com – Prevalensi perokok Indonesia dinilai akan terus meningkat selama rokok murah masih marak beredar di masyarakat. Peneliti Center of Human and Development Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Roosita Meilani menilai kondisi ini mengkhawatirkan mengingat kebiasaan merokok memiliki dampak negatif bagi kesehatan dan mengancam masa depan generasi muda.
Roosita menilai maraknya rokok murah oleh perusahaan golongan 2 juga menjadi persoalan yang serius. “Dari sisi pengendalian tembakau, ini sangat merugikan. Pasalnya, tarif cukai rokok golongan 2 yang lebih rendah sekitar 50-60 persen dari golongan 1, terutama untuk rokok mesin, menyebabkan rokok murah semakin marak,” katanya. Imbasnya, hal ini sangat mengancam masa depan generasi muda Indonesia.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Bea Cukai Gagalkan Peredaran 2,4 Juta Batang Rokok Ilegal di SoloSebanyak 2,4 juta batang rokok ilegal dan 475,22 liter MMEA diamankan di Solo. Kerugian negara Rp 2,81 miliar diselamatkan.
Read more »
Bea Cukai Gagalkan Peredaran Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal di Tiga DaerahPengawasan kali ini dilakukan oleh Bea Cukai Gresik, Bea Cukai Pantoloan, dan Bea Cukai Semarang.
Read more »
Kebijakan Kelistrikan Perlu Seimbangkan Harga Murah dan EBTSejumlah kebijakan dalam industri kelistrikan perlu ditata ulang agar target pengembangan pembangkit listrik berbasis EBT bisa dicapai.
Read more »
Peneliti: Maraknya Rokok Murah Sebabkan Penyakit 'Berbiaya Mahal'Peneliti Center of Human and Development (CHED) Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Roosita Meilani menilai, keberadaan rokok murah mengancam kesehatan masyarakat terutama masa depan generasi muda. Money
Read more »
Ganjil Genap Jakarta Diperluas dari 13 Menjadi 25, Ini Daftar Ruas JalannyaPemerintahan Provinsi DKI Jakarta berencana memperluas kebijakan ganjil genap di jalan-jalan protokol Ibu Kota. Kebijakan ini ditargetkan berlaku mulai 30 Mei 2022. TempoMetro
Read more »
5 Cara Efektif Hadapi Anak Malas Belajar, Bukan DimarahiBerikut ini cara efektif yang bisa orangtua lakukan untuk membantu anak melawan rasa malas belajar.
Read more »