Sanksi Mengancam Sistem Pembayaran Domestik, Rusia Segera Beralih ke Microchip Milik China - Pikiran-Rakyat.com

South Africa News News

Sanksi Mengancam Sistem Pembayaran Domestik, Rusia Segera Beralih ke Microchip Milik China - Pikiran-Rakyat.com
South Africa Latest News,South Africa Headlines
  • 📰 pikiran_rakyat
  • ⏱ Reading Time:
  • 50 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 23%
  • Publisher: 68%

Sanksi Mengancam Sistem Pembayaran Domestik, Rusia Segera Beralih ke Microchip Milik China

PIKIRAN RAKYAT – Setelah berpotensi gagal bayar surat utang , kini sanksi terhadap Rusia mempersulit negara itu dalam transaksi warga lokal di luar negeri.

Rusia akhirnya memutar otak dan memutuskan beralih ke manufaktur microchip di China untuk menghindari sanksi aliansi Barat dan negara kontra lainnya.Baca Juga: Hasil Pertandingan Putaran Pertama Tim Bulutangkis Putra Indonesia di Korea Open 2022 Pemutusan tersebut akhirnya berimbas pada raibnya hampir setengah dari cadangan emas dan valuta asing Rusia senilai 640 miliar dolar AS atau setara Rp9,1 kuadriliun [kurs $1=Rp14,366].

Anggota Dewan Sistem Pembayaran Kartu Nasional , Oleg Tishakov mengatakan bahwa Rusia menghadapi krisis microchip lantaran manufaktur Asia menangguhkan produksi di sana. Kebijakan ini disebabkan situasi pandemi virus corona yang masih belum reda. Sementara itu pemasok Eropa telah berhenti bekerja sama dengan Moskow menyusul penetapan sanksi."Kami mencari pemasok microchip baru dan [telah] menemukan pasangan di China," kata Tishakov pada konferensi pada Selasa, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, Rabu, 6 April 2022.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

pikiran_rakyat /  🏆 11. in İD

South Africa Latest News, South Africa Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

Dikenai Sanksi Bertubi-tubi Imbas Invasi Ukraina, Rusia Terus Alami Kekurangan Obat-ObatanDikenai Sanksi Bertubi-tubi Imbas Invasi Ukraina, Rusia Terus Alami Kekurangan Obat-ObatanAwalnya, muncul pesan-pesan di media sosial yang memperingatkan untuk menyimpan stok obat-obatan vital sebelum persediaannya terpengaruh sanksi Barat. Kemudian, beberapa obat benar-benar semakin sulit ditemukan di apotek-apotek Rusia.
Read more »

Imbas Sanksi, Raksasa Minyak AS Bekukan Proyek Baru di RusiaImbas Sanksi, Raksasa Minyak AS Bekukan Proyek Baru di RusiaRaksasa migas asal Amerika Serikat, ExxonMobil, telah menangguhkan proyek gas alam cairnya (LNG) di Far East Rusia.
Read more »

Putin Belum Berhenti, Inggris Serukan Sanksi Baru bagi RusiaPutin Belum Berhenti, Inggris Serukan Sanksi Baru bagi RusiaPemerintah Inggris menyerukan dunia untuk menambah sanksi ekonominya terhadap Rusia atas serangan militer Moskow ke Ukraina.
Read more »

Emas Menguat Imbas Wacana Sanksi Tambahan untuk RusiaEmas Menguat Imbas Wacana Sanksi Tambahan untuk RusiaHARGA Emas menguat pada akhir perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB (5/4), karena investor mencari aset-aset aman di tengah wacana sanksi tambahan Barat bagi Rusia.
Read more »

Harga Emas Naik karena Kemungkinan Sanksi Lebih Besar ke RusiaHarga Emas Naik karena Kemungkinan Sanksi Lebih Besar ke RusiaHarga emas naik pada perdagangan Senin karena investor masuk ke aset safe haven.
Read more »

Harga Minyak Melonjak 4 Persen karena Kemungkinan Sanksi Baru ke RusiaHarga Minyak Melonjak 4 Persen karena Kemungkinan Sanksi Baru ke RusiaPresiden Prancis Emmanuel Macron menyarankan sanksi tambahan terhadap produk minyak dan batu bara dari Rusia.
Read more »



Render Time: 2025-03-13 09:24:51