Rusia pada Jumat (25/3) memperingatkan Barat bahwa penagihan atas ekspor gas alam ke Eropa yang nilainya miliaran dollar dalam bentuk mata uang rubel, hanya tinggal menghitung hari.
Rusia pada Jumat memperingatkan Barat bahwa penagihan atas ekspor gas alam ke Eropa yang nilainya miliaran dolar dalam bentuk mata uang rubel, hanya tinggal menghitung hari. Hal tersebut merupakan tanggapan paling keras yang disampaikan Rusia untuk menangkis sanksi yang dijatuhkan Barat terhadap invasinya ke Ukraina.
"Ada instruksi kepada Gazprom dari presiden Federasi Rusia untuk menerima pembayaran dalam rubel," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan. "Informasi ini telah disampaikan kepada pembeli produk Gazprom." "Bagi sebagian besar pembeli Eropa, pembayaran dalam mata uang rubel merupakan hal yang sangat sulit dan mustahil; dan tentu saja tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat,” ujar Jonathan Stern, peneliti di Institut Oxford untuk Studi Energi kepadaJika Gazprom bersikeras menggunakan pembayaran dalam rubel dan menghentikan pasokan gas jika pembayaran tidak dilakukan dalam mata uang Rusia tersebut, "maka menurut saya ini akan menjadi pelanggaran ketentuan kontrak," katanya.
Langkah Putin, yang diumumkan tepat saat Uni Eropa sedang memperdebatkan sanksi tambahan terhadap Rusia, merupakan salah satu perubahan paling tajam dalam politik gas Rusia sejak Soviet membangun jaringan pipa gas ke Eropa dari Siberia pada awal 1970-an. Kremlin menolak untuk membahas seberapa jauh Putin akan menerapkan upaya perdagangan dalam mata uang rubel. Rusia adalah salah satu pengekspor minyak, gas, dan logam utama dunia, yang semuanya sebagian besar dihargai dan dibayarkan dalam dolar AS.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Sebaran 4.857 Kasus Corona Indonesia 25 Maret 2022: Tertinggi Jawa Barat, Disusul DKI Jakarta - Tribunnews.comSebaran 4.857 Kasus Corona Indonesia 25 Maret 2022: Tertinggi Jawa Barat, Disusul DKI Jakarta via tribunnews
Read more »
Mantan Presiden Rusia Medvedev: Sanksi Barat Tidak akan Pengaruhi KremlinMantan presiden dan wakil kepala dewan keamanan Rusia, Dmitry Medvedev pada Jumat (25/3) mengatakan bahwa 'bodoh' jika percaya bahwa sanksi-sanksi Barat yang dijatuhkan terhadap bisnis Rusia dapat berdampak pada pemerintah Moskow. Sanksi-sanksi tersebut, katanya, hanya akan mengkonsolidasikan...
Read more »
Menlu Lavrov: Negara Barat Telah Nyatakan Perang Total pada RusiaTindakan yang telah diambil negara-negara Barat dalam menanggapi invasi Rusia ke Ukraina sebagai 'perang hibrida yang nyata'.
Read more »
Lavrov: Barat Nyatakan Perang Total terhadap RusiaHari ini kita telah dinyatakan sebagai perang hybrid yang nyata, perang total, kata Menlu Rusia Sergey Lavrov. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan...
Read more »
Eks Presiden Rusia Tegaskan Rentetan Sanksi Barat Gak Ngefek!Eks Presiden Rusia Dmitry Medvedev menegaskan bahwa 'bodoh' untuk meyakini sanksi negara Barat terhadap bisnis Rusia akan berdampak pada pemerintah di Moskow.
Read more »