Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong konsolidasi Bank Perkreditan Rakyat. Cek data aset, DPK, dan kredit BPR terbaru.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan akan mempercepat konsolidasi di industri Bank Perkreditan Rakyat atau BPR sepanjang tahun ini. Berikut data nilai aset, dana pihak ketiga , dan kredit BPR. .
Dian mengungkapkan bahwa BPR cukup dibutuhkan dalam layanan keuangan masyarakat, khususnya usaha mikro kecil dan menengah . Oleh karena itu, OJK menilai dibutuhkan langkah-langkah sistematis untuk memperkuat BPR. Merujuk Laporan Profil Industri Perbankan Indonesia yang dirilis OJK, total aset BPR sampai dengan akhir September 2022 mencapai Rp175,65 miliar. Realisasi ini meningkat sebesar 8,18 persen dibandingkan periode sama tahun lalu .
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Setelah Bank Umum, OJK Dorong Konsolidasi BPR Tahun IniOtoritas Jasa Keuangan menyiapkan sejumlah kebijakan untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) setelah konsolidasi bank umum melalui modal inti rampung dilakukan.
Read more »
OJK Bicara Soal Konsolidasi hingga Peluang IPO Bank Perkreditan Rakyat (BPR)UU PPSK membuka ruang bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk memperkuat konsolidasi sekaligus meningkatkan modal melalui initial public offering (IPO).
Read more »
Selaraskan UU P2SK, OJK Racik Ulang Kebijakan BPR, Apa Saja?Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bakal meracik ulang sejumlah kebijakan menyangkut Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Read more »
Jelang Hakim Cek TKP Pembunuhan Yosua dan Rumah Pribadi SamboApa saja yang akan di cek oleh Hakim saat cek TKP?
Read more »
Nasabah Sektor Perbankan Paling Banyak Mengeluh ke OJK, Cek DetailnyaOJK ungkap dapat 7.419 pengaduan sektor perbankan sepanjang 2022.
Read more »
DPK dan Pembiayaan BSI (BRIS) Tumbuh Double Digit per Desember 2022Dari sisi aset, BSI mencatat memiliki aset mencapai lebih dari Rp300 triliun, dengan penghimpunan DPKlebih dari Rp261 triliun atau sekitar 12 persen yoy.
Read more »