Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sempat menyerang hewan ternak di beberapa daerah di Kabupaten Banyuwangi, ternyata berdampak serius pada stok sapi di Bumi Blambangan.
Itu terlihat dari jumlah sapi yang dipasarkan para peternak di pasar hewan, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, dan melambungnya harga ternak. “Dua minggu ini pasar hewan bisa terbilang ramai, tapi dibanding sebelum ada PMK, masih termasuk sepi,” ujar Kepala Pasar Hewan Glenmore, Slamet Budiono, Rabu .
Hanya saja, jelas dia, untuk harga ternak tergolong lebih mahal. Sapi limosin yang biasanya hanya laku sekitar Rp 11 juta, setelah kasus PMK ini mencapai Rp 12 juta sampai Rp 13 juta per ekor. “Tadi ada yang sudah laku Rp 13 juta, itu sudah mahal sekali, beda sebelum PMK,” terangnya.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Gejala dan Penyebab Kondisi Mulut Kering atau XerostomiaXerostomia atau mulut kering kondisi kurang kelenjar ludah memproduksi air liur
Read more »
Penumpang Kereta Api Terlibat Adu Mulut dengan Petugas Gara-Gara Belum Divaksin 'Booster'Seorang calon penumpang kereta api jarak jauh terlibat keributan dengan petugas keamanan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Read more »
Masih Terdampak PMK, Jumlah Sapi di Pasaran Belum NormalPenyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sempat menyerang hewan ternak di beberapa daerah di Kabupaten Banyuwangi, ternyata berdampak serius pada stok sapi di Bumi Blambangan.
Read more »