Wacana amandemen UUD sudah ada sebelum pandemi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Lucius Karus menilai, amendemen terbatas UUD 1945 mengada-ada. Apalagi wacana itu diembuskan saat Indonesia tengah dilanda pandemi covid-19 dan menyongsong Pilpres 2024.
"Menghubungkan pandemi yang berkepanjangan dengan rencana amendemen konstitusi untuk memperpanjang masa jabatan presiden jelas mengada-ada karena wacana amandemen sendiri sudah muncul sebelum pandemi," ujar Lucius saat dihubungi, Kamis . "Seolah-olah dengan itu, bangsa ini tak mampu melakukan perencanaan pemilu dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada," ujar Lucius.
"Sekarang memunculkan alasan baru terkait pandemi. Dikira karena situasi pandemi, publik mungkin bisa berubah dan mendukung rencana amandemen konstitusi," ujar Lucius.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Fraksi PAN Minta Wacana Amendemen UUD 1945 Tidak Terburu-buruKetua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengatakan, amendemen konstitusi harus didasarkan pada kajian yang komprehensif.
Read more »
Ketua MPR Tegaskan UUD 1945 Bukan Kitab Suci, Tidak Tabu Jika DisempurnakanKetua MPR Bambang Soesatyo menegaskan UUD 1945 bukan kitab suci.
Read more »
Wapres: Pahami Hakikat UUD 1945Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengajak seluruh penyelenggara negara dan masyarakat, memahami hakikat UUD 1945.
Read more »
Bamsoet Sebut UUD 1945 Bukan Kitab Suci, Terbuka untuk AmendemenSebelum reformasi UUD dimuliakan secara berlebihan sehingga tidak ada kehendak untuk melakukan perubahan. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan bahwa Undang-Undang...
Read more »
Nasdem: Amandemen UUD 1945 Bukan Persoalan Mudah |Republika OnlineNasdem menilai Amandemen UUD 1945 mengatakan perlu kajian yang mendalam.
Read more »
Golkar: Amandemen Terbatas UUD 1945 Belum Mendesak |Republika OnlineKendati demikian, fraksi-fraksi yang ada di MPR memiliki sikap masing-masing.
Read more »