FDA Amerika Izinkan Obat Pil Pertama dari Tinja Manusia TempoTekno
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat telah per 26 April lalu mengizinkan peredaran dan penggunaan pil pertama yang dibuat dari tinja manusia. Pil itu adalah obat berbahan tinja kedua yang pernah diberikannya izin edar. Yang pertama adalah berbasis enema, atau injeksi lewat dubur, per Desember 2022. Sebelum izin diberikan FDA, teknik medis 'transplantasi mikrobiota yang hidup di feses' ini masih dianggap investigasional.
Pilihan Editor: Drone Meledak di Atas Kremlin Senate Ungkap Kelemahan RusiaSelalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Sepasang Kekasih Ditangkap Polisi Bawa 100 Butir Pil EkstasiAparat Kepolisian Polsek Batang Hari Leko (BHL) Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, menangkap sepasang kekasih yang membawa 100 butir pil ekstasi jenis inex di
Read more »
Heboh Arab Mendadak Izinkan LGBT, Kok Bisa Raja Salman?Arab dilaporkan kini mengizinkan kelompok LGBT di negaranya. Memicu kontroversi. Simak selengkapnya!
Read more »
Kronologi Arab Saudi Izinkan Masuk LGBT, Ada di Situs ResmiArab Saudi disebut mengizinkan kelompok LGBT datang ke negeri tersebut. Bagaimana kronologinya?
Read more »
Gawat, Ada Narkoba Lionel MessiNarkoba jenis pil ekstasi itu ditemukan oleh polisi Argentina dalam sebuah acara musik.
Read more »
Amerika Serikat dan Arab Saudi Lakukan Negosiasi, Kondisi di Sudan MemanasAmerika Serikat dan Arab Saudi Lakukan Negosiasi, Kondisi di Sudan Memanas: Kondisi di Sudan memanas di tengah perundingan yang dilakukan Arab Saudi dan Amerika Serikat untuk menghentikan konflik.
Read more »
Ekonomi Amerika Bikin Pusing, Kabar Baik Berarti 'Malapetaka'Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), rupiah hingga pasar obligasi berisiko menghadapi awal pekan yang berat
Read more »