Bank of America (BofA) meramalkan resesi akan segera terjadi di Amerika Serikat (AS).
Federal Reserve , membuat langkah agresif untuk menjinakkan inflasi di Paman Sam, yang kini melejit hingga rekor dalam empat dekade
"'Kejutan inflasi' memburuk, 'kejutan harga' baru saja dimulai, 'kejutan resesi' datang," tulis Hartnett, dikutip dari. Meningkatnya inflasi dan rendahnya pengangguran, pandemi, masalah rantai pasokan, perang antara Rusia dan Ukraina dengan implikasi energi, ditambah gejolak pemilihan di AS dan di tempat lain- seperti Prancis- membayangi perkiraan secara kolektif.
"Resesi dalam beberapa tahun ke depan jelas lebih mungkin terjadi daripada tidak," kata Professor Harvard, Larry Summers, berbicara di"Kami tidak pernah memiliki momen ini, ketika inflasi di atas 4 dan pengangguran di bawah 4 dan kami tidak mengalami resesi di dalamnya. dua tahun ke depan."Sebelumnya di Februari, inflasi AS bergerak liar dan tercatat sebesar 7,9%. Ini menjadi yang tertinggi dalam lebih dari 40 tahun terakhir.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Bukan Rusia-China, 'Musuh dalam Selimut' AS Makin MenggilaAmerika Serikat (AS) memiliki 'musuh dalam selimut'. Ini adalah inflasi yang terus naik di negata itu.
Read more »
'Awas Bukan Lobang Michat'Masyarakat Kota Malang kecewa dengan lambatnya penanganan kerusakan jalan yang tak kunjung dibenahi.
Read more »
Tanggapi Aksi Mahasiswa 11 April 2022, Abu Janda Sebut Dia Pengguna Pertalite Bukan PertamaxPegiat media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda menyoroti aksi unjuk rasa mahasiswa yang akan dilakukan pada 11 April 2022. Abu Janda menyingguh soal bohir oposisi....
Read more »
Yang Bukan Penyair...Chairil Anwar konon pernah berhujah, ”Yang bukan penyair, tidak perlu ambil bagian!” Pernyataan itu kerap dimanfaatkan para penyair untuk tegaskan wilayah kuasanya. Namun, ungkapan itu tak pernah ditemukan dalam buku yang membahasnya. Opini AdadiKompas
Read more »
Pajak Aset Kripto, Harus Mengatur Bukan Mengekang | Market - Bisnis.comPengenaan tarif pajak pertambahan nilai atau PPN dan PPh terhadap perdagangan aset kripto dinilai bentuk penguatan legitimasi aset digital tersebut. Sebaliknya, penerapan pajak terhadap aset kripto juga berpotensi menghambat inovasi.
Read more »