Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa seorang warga negara AS keturunan Arab Saudi telah ditahan di Arab Saudi, dan mengatakan Washington telah berulang kali menyuarakan keprihatinannya atas pemenjaraan terhadap warga negaranya itu.
Almadi didakwa "menganut ideologi teroris, mencoba mengacaukan Kerajaan, serta mendukung dan mendanai terorisme," demikian laporan yang muncul pada harian itu. Ia juga dilarang bepergian selama 16 tahun.
Berbicara pada konferensi pers, wakil juru bicara Departemen Luar Negeri, Vedant Patel mengonfirmasi penahanan Almadi dan mengatakan Washington pertama kali menyampaikan keprihatinannya kepada Riyadh terkait hal tersebut pada Desember 2021, segera setelah mengetahui penangkapan terhadap Almadi. "Kita secara konsisten dan intensif telah menyampaikan keprihatinan mengenai kasus ini di tingkat senior pemerintah Saudi ... dan kita akan terus melakukannya. Kemarin, kita telah mengangkat masalah ini dengan anggota pemerintah Saudi," kata Patel.Ia tidak menyebut apa yang didakwakan pada Almadi tetapi mengatakan: "Melakukan kebebasan berekspresi seharusnya tidak dikriminalisasi.
Berita tersebut muncul pada saat pemerintahan Presiden Joe Biden hendak mengevaluasi kembali hubungannya dengan Arab Saudi, setelah organisasi produsen minyak OPEC+ mengumumkan pengurangan produksi minyak meskipun AS menyatakan keberatan akan keputusan tersebut.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Warga AS Dihukum Penjara 16 Tahun Gara-Gara Kritisi Arab SaudiAS mengonfirmasi, bahwa seorang warganya dihukum 16 tahun penjara gara-gara mengkritisi Kerajaan Arab Saudi di Twitter.
Read more »
Investasi di IKN Nusantara, UEA dan Arab Saudi Dapat Lahan Ribuan HaPada tahap perdana, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan akan dibangun di atas lahan seluas 921 hektar. Diatas lahan ini akan dibangun pusat pemerintahan yang disebut zona 1.
Read more »