Hampir sebulan, pertumpahan darah antara pasukan Rusia dengan Ukraina masih berlanjut. Simak wawancara khusus dengan Dubes Uni Eropa...
Liputan6.com, Jakarta Hampir sebulan, pertumpahan darah antara pasukan Rusia dan Ukraina masih berlanjut. Alih-alih melunak, Rusia justru meningkatkan serangan dengan mengerahkan kapal-kapal perangnya untuk mengepung Ukraina, setelah sebelumnya mengandalkan pasukan darat.
Uni Eropa pun turut bicara terkait konflik kedua negara. Saat bertemu Liputan6.com di kantornya, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket menegaskan posisi Uni Eropa yang membela Ukraina dan mengutuk keras serangan Rusia.2 dari 8 halamanPutin Tidak Mengindahkan Imbauan KamiBisakah Anda membuka percakapan ini dengan memberi tahu kami tentang situasi saat ini di Ukraina?
Kedua, tindakan di tingkat diplomatik internasional, khususnya dengan 141 anggota Majelis Umum PBB yang beresolusi mengutuk invasi ini dan menyerukan Rusia untuk menghormati gencatan senjata, serta menarik pasukannya ke luar perbatasan teritorial Ukraina. Dan ketiga, tentu saja, dukungan kemanusiaan kepada para pengungsi yang mendarat di UE. 2,2 juta orang saat ini sebagian besar menjangkau tetangga timur kita seperti Polandia, Hungaria, Slovakia, Rumania, Bulgaria.
Sangat penting untuk mengatakan bahwa UE telah membuka diri untuk pengungsi Ukraina. Kami telah menghapus semua persyaratan visa. Anda melihat bukti, bukti fotografis objektif, dan bukti film tentang infrastruktur sipil yang dihantam dan warga sipil yang sekarat akibat konflik. Jadi klaim itu tidak benar.
Jadi Anda ingin menggarisbawahi bahwa Rusia berbohong, bahwa mereka tidak hanya menyerang fasilitas militer?FOTO: Kapal Pesiar Mewah Roman Abramovich, Oligarki Rusia yang Didepak dari Chelsea +34 dari 8 halamanUE Tertipu Pernyataan PutinJadi, ketika Rusia memutuskan untuk menyerang Ukraina, apakah Uni Eropa terkejut? Karena hanya seminggu sebelum invasi, Rusia masih mengatakan mereka tidak akan menyerang.
Ada empat, lima, atau enam kunjungan ke Moskow yang telah dilakukan tidak hanya oleh para pemimpin utama kami dari UE, tetapi juga dari luar UE, untuk mengupayakan deeskalasi. Seperti yang terus saya katakan, ada 141 negara mengatakan bahwa perang ini tidak benar, dan ini bukan sesuatu yang bisa dilakukan dan dapat ditoleransi oleh siapa pun di dunia saat ini, di mana kita sudah memiliki cukup banyak cobaan bahkan tanpa adanya konflik ini.5 dari 8 halamanGencatan Senjata dan NegosiasiJadi menurut Anda apa tujuan utama Rusia dalam invasi ini? Mereka mengklaim itu karena ekspansi NATO.
Nah, kita sudah mulai berbicara tentang misinformasi sebagai senjata, senjata misinformasi. Dan memang fakta bahwa ini digunakan secara agresif oleh otoritas Rusia untuk keuntungan mereka di dalam Ukraina dan di dunia internasional. Memang, media di Rusia tidak bebas bahkan sebelum perang. Tapi sekarang, tidak ada banyak kebebasan yang tersisa sama sekali. Media sosial diblokir. Sumber informasi bagi warga sangat terbatas. Jadi tentu saja ini merupakan bagian dari strategi yang dilakukan pihak Kremlin.Kami mengedepankan secara sistematis tujuan kami sebagai penyedia fakta yang objektif. Kami tidak berbasa-basi. Kami tidak bermaksud melihat ke belakang atau melihat ke depan. Kami mempromosikan media yang bebas.
Tidak satu pun sayap kanan, apalagi orang Nazi, yang terpilih menjadi anggota parlemen. Jadi saya pikir hal itu menunjukkan dengan cara yang sangat sederhana, sangat objektif, bahwa narasi itu dibuat-buat. Tetapi tuduhan yang dibuat oleh Rusia tentang dugaan genosida atau semacamnya benar-benar sampah. Nah, itu yang saya katakan, tapi Rusia tentu akan menentang apa yang saya katakan.
Kami juga akan menunggu mereka untuk menyelidiki situasi ini. Dan Ukraina saat ini ingin bergabung dengan UE, bisakah Anda memberi update kepada kami tentang ini? Hal ini dikatakan langsung oleh para pemimpin Uni Eropa, para kepala negara dan kepala pemerintahan dalam pertemuan puncak mereka di Prancis Jumat lalu. Jadi kami sedang mendalami itu. Ukraina sebenarnya juga sudah mengajukan permohonan keanggotaannya.
Dan ke mana mereka akan pergi? Kami tidak tahu. Itu semua tergantung pada berapa lama konflik akan berlangsung dan bagaimana warga Ukraina terus menghadapi kekerasan dan risiko kematian. Oleh karena itu, kami membutuhkan gencatan senjata dan penarikan pasukan.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Rusia Luncurkan Rudal ke Ukraina, Uni Eropa dan AS Pertimbangkan Sanksi Energi | Ekonomi - Bisnis.comKeputusan sanksi terhadap Rusia ini akan dilaksanakan minggu ini pada pertemuan tingkat tinggi untuk memperkuat tanggapan negara-negara Barat terhadap Rusia. Pertemuan tersebut juga akan dihadiri Joe Biden.
Read more »
Uni Eropa Bakal Pakai Dana Bantuan Pertanian 500 Juta Euro untuk Ukraina | Ekonomi - Bisnis.comPejabat Komisi Eropa akan mengajukan penggunaan dana hampir 500 juta euro (US$551 juta) untuk pertama kalinya guna mendukung petani di Eropa.
Read more »
Perang Ukraina Tunda Rencana Pertanian Berkelanjutan Uni EropaKomisi Eropa akan menunda pemublikasian proposal tentang pertanian berkelanjutan dan alam yang sedianya dilakukan pekan ini setelah dampak perang di Ukraina terhadap pasokan pangan membuat beberapa negara mempertanyakan desakan Uni Eropa pada isu lingkungan. 'Kesepakatan Hijau' Uni Eropa...
Read more »
Bukan Eropa-NATO, Ini Korban Baru Perang Rusia-UkrainaSerangan yang dilakukan Rusia ke Ukraina nyatanya membawa korban baru
Read more »
Minyak Melonjak, Uni Eropa Pertimbangkan Larangan Minyak RusiaHarga minyak melonjak lebih dari tujuh persen pada akhir perdagangan, Senin (Selasa pagi WIB), dengan patokan global Brent naik di atas 115 dolar AS per barel.
Read more »
Masih Bergantung Minyak dan Gas Rusia, PM Belanda Minta Uni Eropa Hati-Hati dalam SanksiSejumlah negara Eropa masih sangat bergantung minyak bumi dan gas alam Rusia. Sanksi ekonomi terkait energi pun menjadi bahasan sensitif bagi Uni Eropa.
Read more »