Wall Street turun karena investor mempertimbangkan implikasi dari UU pagu utang, data ekonomi AS terbaru, dan sikap Federal Reserve.
Bagikan Facebook Twitter WhatsApp Linkedin Telegram Tautan Tersalin A- A+ Bisnis.com, JAKARTA - Wall Street turun pada perdagangan Senin , karena investor mempertimbangkan implikasi dari undang-undang pagu utang, data ekonomi AS terbaru, dan sikap kebijakan masa depan dari Federal Reserve.
Saham AS telah reli di sesi baru-baru ini karena hilangnya kekhawatiran tentang gagal bayar utang AS, mengutip Antara. Presiden Joe Biden menandatangani satu undang-undang bipartisan menjadi undang-undang pada Sabtu yang menangguhkan plafon utang hingga 1 Januari 2025. Vishwanath Tirupattur, direktur global penelitian pendapatan tetap di Morgan Stanley, menyampaikan dana pasar uang biasanya akan menjadi pembeli utama tetapi kemungkinan akan membutuhkan imbal hasil yang lebih tinggi, yang akan menambah tantangan tingginya biaya pendanaan yang dihadapi sistem perbankan regional.
Investor juga memfokuskan kembali pada pasar tenaga kerja yang ketat, serta data ekonomi terbaru, yang keduanya dapat berdampak pada kebijakan moneter Federal Reserve ketika pertemuan dua hari berakhir pada 14 Juni. The Fed secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada Juni, tetapi pergerakannya untuk sisa tahun ini tetap tidak jelas.