Di tengah lonjakan Covid-19, warga Sri Lanka menggunakan peti mati kardus untuk kremasi.
Selasa , peti mati kardus umumnya digunakan untuk korban Covid-19. Tetapi peti itu menjadi lebih populer di kalangan mereka yang peduli dengan lingkungan.
“Peti mati itu terbuat dari kertas daur ulang dan harganya hanya seperenam dari peti kayu termurah,” menurut Priyantha Sahabandu, 51 tahun, pejabat pemerintah setempat yang pertama kali mengemukakan gagasan itu. Sri Lanka mencatat angka kematian harian tertinggi 198 pada hari Jumat, dengan total kematian mencapai 7.560 kasus.
Setiap peti mati berharga sekitar 4.500 rupee Sri Lanka , dibandingkan dengan 30.000 rupee untuk peti kayu yang murah, kata Sahabandu. Peti ini dapat menampung hingga 100 kg.Peti mati pada awalnya sebagian besar digunakan untuk korban Covid-19 tetapi menjadi lebih populer di kalangan mereka yang peduli dengan lingkungan.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Gedung Kiara RSCM Tambah 359 Kasur untuk Pasien Covid-19Pengembangan gedung untuk perawatan Covid-19 dilaksanakan pada lantai 3, 4, 5, 8, 9, dan 10 Gedung Kiara RSCM.
Read more »
Pelukan hangat Eri Cahyadi untuk anak yatim terdampak COVID-19Pandemi COVID-19 yang berlangsung hampir dua tahun ini telah meninggalkan banyak kepedihan yang mendalam, khususnya di kalangan anak-anak yang ditinggal orang ...
Read more »
Vaksinasi Masih 30,64 Persen, Ini Target Satgas Covid-19 Kota Batu untuk Capai 'Herd Immunity'Satgas Covid-19 Kota Batu menargetkan, vaksinasi Covid-19 di Kota Batu akan mencapai 70 persen dari total populasi pada November 2021
Read more »
ALC sediakan loloh untuk tingkatkan imun pasien COVID-19 di DenpasarKomunitas Agro Learning Center (ALC) memberikan bantuan loloh (jamu) yang dinamakan Loloh Immune untuk meningkatkan imun bagi pasien positif COVID-19 yang ...
Read more »