Turki Tak Mau Ikuti Jejak AS dan Barat, Hubungan dengan Rusia akan Dipertahankan
PIKIRAN RAKYAT - Turki dan beberapa negara lainnya tidak mau ikut terlibat memberikan sanksi dan beroposisi dengan Rusia. Mereka meyakini harus ada pihak yang bisa berbicara dengan Rusia untuk bantu mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina.
Juru Bicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, menyatakan keputusan tersebut, pada Minggu, 27 Maret 2022. Dia menambahkan, Kyiv akan butuh lebih banyak dukungan untuk mempertahankan diri. Meski tergabung menjadi Anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara , Turki memiliki hubungan baik dengan Rusia. Sejak invasi dimulai, Turki yang dekat dengan kedua pihak berseteru telah berusaha menengahi konflik selama sebulan penuh."Jika semua orang memutuskan hubungan dengan Rusia, lalu siapa yang akan berbicara dengan mereka pada akhirnya," kata Kalin sebagaimana dikutip Pikiran Rakyat.com dari Channel News Asia.
"Ukraina perlu didukung dengan segala cara supaya dapat membela diri. Tapi di sisi lain, pihak Rusia juga harus didengar," kata Kalin menambahkan.Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah mendesak Barat untuk mengirimkan militer, tank, pesawat, dan rudal mereka untuk menangkis serangan Rusia.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Beda dari AS, Turki Enggan Beri Rusia Sanksi Demi Warganya - Pikiran-Rakyat.comTurki menegaskan tidak akan memberikan sanksi pada Rusia demi menghindari rusak ekonomi negara dan menutup kerja sama dengan Federasi Rusi
Read more »
Erdogan Tegaskan Turki Tak Akan Beri Sanksi Rusia terkait Invasi UkrainaErdogan menyatakan tidak bisa membiarkan rakyat Turki kedinginan tanpa pasokan gas Rusia.
Read more »
Turki Dorong Negara-Negara Jalin Pembicaraan dengan Rusia |Republika OnlineTurki mengingatkan bahwa pembicaraan dengan Rusia penting untuk akhiri konflik.
Read more »
Ukraina Desak Perjanjian Keamanan Kolektif dari 5 Anggota DK PBB, Plus Jerman dan TurkiWakil menteri luar negeri Ukraina, Sabtu, (26/3/2022) mengulangi desakan untuk dibuatnya perjanjian keamanan bersama yang akan melindungi Ukraina.
Read more »