Tuberkulosis Ditemukan Tahun 1882, Kenapa Sih Kasus TBC Masih Ada hingga Kini?

South Africa News News

Tuberkulosis Ditemukan Tahun 1882, Kenapa Sih Kasus TBC Masih Ada hingga Kini?
South Africa Latest News,South Africa Headlines
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 58 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 27%
  • Publisher: 83%

Kasus tuberkulosis atau TBC pertama kali ditemukan pada 1882 oleh Robert Koch, dan kasusnya masih terus ditemukan hingga kini.

Liputan6.com, Jakarta Pada tahun 1882, kasus tuberkulosis pertama kali ditemukan di dunia oleh Robert Koch. Setelah lebih dari 140 tahun berlalu, kasus TBC masih terus ditemukan termasuk di Indonesia.

Anggota Kelompok Kerja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia , dr Tutik Kusmiati, SpP mengungkapkan bahwa penyebaran tuberkulosis terjadi dengan cepat karena memang infeksinya dapat dengan mudah terjadi. Penularan TBC Layaknya Lingkaran Setan Tutik menjelaskan, pasien TB aktif akan berkembang menjadi pasien TB positif dan menjadi sumber penularan baru. Bahkan Tutik menyebut penularan tersebut layaknya lingkaran setan yang terus berputar.

Santri yang berada di pesantren sebaiknya di cek kesehatannya untuk mencegah penularan penyakit termasuk tuberkulosis . Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang rentan terjadi di pesantren.Karena itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus menega... Untuk itu menurut Tutik, penting mengingat bahwa TBC yang dialami pasien tidak hanya berdampak pada diri pasien sendiri, melainkan dapat menular ke orang lain.

4 dari 4 halamanTantangan Mengobati Pasien TBCTutik mengungkapkan bahwa yang kerap menjadi tantangan dalam mengobati pasien TBC sendiri adalah penanganannya tidak bisa hanya mengandalkan dokter dan perawat. Artinya, dibutuhkan dukungan dari pihak lagi termasuk mantan pasien.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

South Africa Latest News, South Africa Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

Hari TBC Sedunia: Masih Ada Tuberkulosis di Sekitar Kita, Ini Penyebab TBCHari TBC Sedunia: Masih Ada Tuberkulosis di Sekitar Kita, Ini Penyebab TBCPada 24 Maret, peringatan Hari TBC Sedunia. Apa gejala dan faktor risiko penyakit TBC, ini penyebabnya.
Read more »

Eliminasi Tuberculosis 2030Eliminasi Tuberculosis 2030TUBERKULOSIS (TBC) merupakan penyakit menular dan menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Global TBC report tahun 2022 melaporkan, Indonesia berada pada peringkat kedua negara dengan beban TBC terbanyak di dunia setelah India dan perkiraan kasus sebanyak 969.000 kasus baru TBC. Angka kejadian TBC s
Read more »

Eks Petinggi WHO Asia Luruskan Salah Kaprah Istilah Tuberkulosis di Masyarakat: Bacanya TB, Bukan TBC!Eks Petinggi WHO Asia Luruskan Salah Kaprah Istilah Tuberkulosis di Masyarakat: Bacanya TB, Bukan TBC!Prof Tjandra Yoga mengingatkan bahwa Tuberkulosis dibacanya TB bukan TBC
Read more »

Kasus Penyakit TBC di Jawa Timur Tertinggi Kedua NasionalKasus Penyakit TBC di Jawa Timur Tertinggi Kedua NasionalKasus penyakit tuberkulosis (TBC) di Jawa Timur (Jatim) mengalami peningkatan dari 2021 sebanyak 53.289 jiwa menjadi 81.753 sepanjang 2022 Kasus penyakit tuberkulosis...
Read more »

Tren Kasus TBC Naik, Kabupaten Malang TerbanyakTren Kasus TBC Naik, Kabupaten Malang TerbanyakHari ini (24/3), dunia memperingati Hari Tuberkulosis (TBC) untuk membangun kesadaran akan bahaya penyakit tersebut.
Read more »

Yamali TB tekankan kolaborasi lintas sektor hadapi ancaman TBYamali TB tekankan kolaborasi lintas sektor hadapi ancaman TBYayasan Masyarakat Peduli Tuberkulosis (Yamali TB) menekankan kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman Tuberkulosis pada Hari Tuberkulosis (TBC) ...
Read more »



Render Time: 2025-03-01 04:01:18