Total Penerbitan Obligasi dan Sukuk di BEI Tembus Rp23 Triliun
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 22 emisi dari 18 emiten. Adapun hingga 11 Maret 2022, jumlah yang terkumpul mencapai Rp23,07 triliun.
Sementara itu, Surat Berharga Negara tercatat di BEI berjumlah 147 seri dengan nilai nominal Rp4.764,63 triliun dan USD200,00 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp4,86 triliun. “Saat ini di pipeline efek bersifat utang dan sukuk juga masih terdapat 11 perusahaan yang berencana untuk menerbitkan 14 emisi efek bersifat utang dan sukuk,” katanya Jumat .
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Perusahaan yang IPO Bertambah, BEI: Cerminkan Kepercayaan InvestorSejak awal 2022, ada 11 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI, dengan total dana dihimpun Rp3,13 triliun. Lalu, masih ada 23 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.
Read more »
Pasca-Tercatat di BEI, Nanotech Indonesia Bakal Lebih Kompetitif | Market - Bisnis.comNanotech Indonesia (NANO) tercatat di papan akselerasi BEI dalam sektor Industrials dengan subsektor Business Support Services.
Read more »
Sektor Konsumer Dominasi Pipeline IPO BEI, Siapa Saja Mereka? | Market - Bisnis.comBursa Efek Indonesia (BEI) mencatat perusahaan dari sektor konsumer siklikal mendominasi pipeline IPO.
Read more »
Pegadaian Siap Lunasi Obligasi dan Sukuk Mudharabah Rp2,77 Triliun | Finansial - Bisnis.comPT Pegadaian siap melunasi pembayaran Obligasi Berkelanjutan IV Pegadaian Tahap IV Tahun 2021 Seri A dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Pegadaian Tahap IV Tahun 2021 Seri A.
Read more »
FIFGroup Akan Tawarkan Obligasi Rp2 Triliun, Simak Jadwalnya | Finansial - Bisnis.comFIFGroup akan menawarkan Obligasi Berkelanjutan V Federal International Finance dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp2 triliun.
Read more »
Pasar Obligasi Indonesia Tertekan Yield Treasury AS | Market - Bisnis.comKondisi pasar obligasi yang kurang kondusif ini disebabkan investor lebih memilih masuk ke aset aman seperti obligasi di negara maju seperti Treasury AS.
Read more »