BANGLI, BALI EXPRESS- SMP Satu Atap (Satap) 7 Kintamani, Bangli memprihatinkan. Sejak berdiri 2017 lalu, sekolah yang satu atap dengan SDN 3 Terunyan di Dusun Bunut, Desa Terunyan itu beroperasi tak sampai 1 semester. Pun demikian saat penerimaan siswa baru tahun ini, belum dipastikan akan menerima siswa baru atau tidak.
Informasi yang dirangkum Bali Express , SMP Satap 7 Kintamani selama ini tidak bisa beroperasi, salah satunya karena terkendala tenaga pendidik . Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga tidak mampu memenuhi kebutuhan guru untuk mengajar di sekolah yang berada di balik bukit Terunyan itu. Di sisi lain, tidak bisa memanfaatkan guru SDN 3 Terunyan, lantaran SMP butuh guru mata pelajaran.
Tega menyampaikan, sejak awal berdiri, SMP Satap itu tidak pernah menempatkan guru khusus di sana. Hanya memanfaatkan sejumlah guru SDN 3 Terunyan. Tak lama setelah beroperasi, para siswa pun pindah sekolah. Ada yang ke SMP 1 Kintamani, dan beberapa sekolah lainnya, termasuk ada yang pindah ke sekolah di Karangasem.
Disinggung terkait kemungkinan menerima siswa baru tahun ajaran baru tahun ini, Wirajaya sendiri belum bisa memastikannya. Pihaknya terlebih dulu harus komunikasi dengan sekretaris dinas dan kepala dinas, termasuk lapor kepada bupati. Sebab, apabila akan mengoperasikan sekolah itu, harus menempatkan tenaga pendidik. Hitung-hitungannya butuh sekitar 10 guru mata pelajaran, belum tenaga administrasi dan lainnya. “Mudah-mudahan ada guru yang minat di sana,” harapnya.
Kepala SDN 3 Terunyan I Nyoman Tega mengatakan, gedung itu sesekali dimanfaatkan oleh sekolah yang dipimpinnya. Tujuannya biar bangunan tidak cepat rusak karena tidak terpakai, dan tidak ada merawat. “Biar tidak cepat rusak kami suruh anak-anak sekali-sekali belajar di sana,” ungkap Tega, Kamis .