Tato, Seni Berkompromi Antara Sejarah, Stigma dan Ekspresi Diri

South Africa News News

Tato, Seni Berkompromi Antara Sejarah, Stigma dan Ekspresi Diri
South Africa Latest News,South Africa Headlines
  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 47 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 22%
  • Publisher: 51%

tato tidak selalu dianggap sebagai penghalang bagi etos kerja dan profesionalitas karyawan

Keputusan Iyos bertato bukan hasil pertimbangan singkat. Bertahun-tahun sebelumnya, ia sudah mendambakan seni rajah pada tubuhnya. Namun, niat ini terhalang kekhawatiran akan pengaruh tato pada kariernya.baru pindah dari perusahaan lama ke perusahaan baru ini. Dan sebenarnya kalau di perusahaan lama,punya kebebasan sebesar ini untuk punya tato di tempat di bagian tubuh yang kelihatan," ungkap Iyos di programKekhawatiran Iyos bukannya tanpa dasar.

Ternyata, perspektif ini bisa dijelaskan. Ignatius Aditya, peneliti dari Jakarta Center for Cultural Studies mengatakan bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh aspek sejarah di masa Orde Baru.pada permasalahan itu. Premanisme dianggap sebagai pengganggu kestabilan pada saat itu. Jadi, cara gampangnya mereka itu kanmungkin harus wawancara orang satu-satu, jadi mereka akhirnya membentuk stigma itu, orang bertato itu preman," terang Adit.

Hingga kini, stigma buruk tato di era Orde Baru terus didaur ulang, bahkan diterapkan di ranah pekerjaan. Hal ini semakin diperkuat dengan sifat beberapa jenis pekerjaan yang tidak mengapresiasi ekspresi individual. "Wacana-wacana itu, sampai sekarang hingga akhirnya masih diterapkan di beberapa instansi pemerintah, atau ranah konvensional seperti perbankan. Balik lagi kan ranah pekerjaan itu sangat-sangat tidak mengapresiasi ekspresi individual," jelas Adit.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

detikcom /  🏆 29. in İD

South Africa Latest News, South Africa Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

Mugai Ryu, Seni Bela Diri Pedang untuk Segala UsiaMugai Ryu, Seni Bela Diri Pedang untuk Segala UsiaKomunitas Mugai Ryu Indonesia lahir ketika varian Covid-19 Delta menyerang. Tepat Juni 2021, Yohanes Vandi Kurniawan mulai membentuk komunitas seni bela diri.
Read more »

Buka Porsema XII, Taj Yasin: Seni Bagian dari Dakwah NU |Republika OnlineBuka Porsema XII, Taj Yasin: Seni Bagian dari Dakwah NU |Republika OnlinePorsema XII dimeriahkan oleh berbagai kesenian tradisional khas Kabupaten Semarang.
Read more »

Diinisiasi Kominfo, Gelaran Seni di Jogja jadi Cara Sinergikan Budaya Lokal dengan Literasi DigitalDiinisiasi Kominfo, Gelaran Seni di Jogja jadi Cara Sinergikan Budaya Lokal dengan Literasi DigitalPertunjukan seni yang mampu memberikan nilai di tengah masyarakat menjadi sarana efektif dalam mengupayakan pembangunan budaya digital.
Read more »

Milkita Dukung Pengenalan Mindful Eating pada AnakMilkita Dukung Pengenalan Mindful Eating pada AnakMilkita mendukung mindful eating, yakni seni menikmati makanan di mana fokus pada apa yang disantap anak
Read more »



Render Time: 2025-03-01 17:02:34