Tak Takut Kecaman Inggris Atas Prank Video Call, Rusia Justru Unggah Rekamannya ke YouTube
PIKIRAN RAKYAT – Beberapa jam setelah Inggris mengecam Vladimir Putin karena telah mempermalukan sejumlah Menterinya dengan penyebaran rekaman prank panggilan video, Putin justru langsung mengunggahnya ke YouTube.
Seolah ingin menunjukkan taringnya, reaksi itu dinilai bertujuan untuk membuktikan Presiden Putin tidak takut terhadap kecaman siapapun. Rekaman berisi prank terhadap Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace yang tertipu hingga berbicara melalui telepon dengan oknum Rusia yang menyamar sebagai Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal.
Video tersebut disebut pengunggah sebagai Bagian 1. Ia lantas mengklaim aksi itu diatur oleh Vovan dan Lexus, pasangan penipu yang dikaitkan dengan kasus tipuan bagi Duke of Sussex, Pangeran Harry. Rekaman dimulai dengan soundtrack dramatis marching band tentara Inggris, lalu terdengar suara wanita dari Kementerian Pertahanan yang mempersilakan si penipu mengobrol dengan Wallace.
Baca Juga: Perokok Mungkin Tak Sadar Jika Miliki Penyakit Jantung hingga Bisa Jadi Penyebab Mematikan
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Yield Obligasi Rusia Melonjak Setelah Hampir Sebulan Tak DiperdagangkanBursa saham Moskow telah dibuka lagi setelah hampir sebulan terhenti karena perang di Ukraina. Namun, hanya obligasi pemerintah Rusia yang dapat diperdagangkan.
Read more »
Perang Rusia-Ukraina Tak Kunjung Usai, Ini Kata JokowiCNBC Indonesia Economic Outlook 2022 dengan tema 'Percepatan Pemulihan Ekonomi Indonesia' menghadirkan dialog eksklusif
Read more »
Laporan Tabloid Rusia soal Tewasnya 9.861 Tentara Telah Dihapus, Klaim Administratornya Diretas - Tribunnews.comTabloid Rusia Komsomolskaya Pravda menerbitkan artikel yang mengatakan Kementerian Pertahanan Rusia telah mencatat 9.861 kematian tentara.
Read more »
Pejuang Muslim Ukraina: Rusia juga Adalah Musuh Kami | merdeka.comKelompok seperti Sektor Kanan menarik minat para pejuang dari negara-negara bekas Uni Soviet. Mereka kebanyakan belum lama ikut berperang di sejumlah lokasi seperti Chechnya, Georgia, dan Nagorno-Karabakh.
Read more »