Tensi antara Amerika dan China makin panas, bahkan cukup membuat negara lain was-was.
Data tersebut juga menunjukkan, untuk produk konsumsi tertentu, AS unggul di pasar Indonesia. Namun, untuk produk lainnya, China lebih unggul.Terkait produk pangan di pasar ritel Indonesia, dari total impor produk berorientasi konsumen atau produk konsumsi, sebanyak US$ 2,035 miliar berasal dari China, disusul Australia dengan porsi US$ 785 juta."Impor dari AS turun 3 persen secara tahunan, terutama akibat penurunan ekspor susu bubuk, buah segar , juga kentang .
"AS bersaing dengan Selandia Baru, Australia, dan Uni Eropa untuk produk susu, dan dengan China dan Australia untuk buah segar, serta dengan Australia dan India untuk kategori produk sapi," lanjut laporan tersebut. Khusus untuk buah, produk impor di pasar ritel Indonesia mencapai 710.867 ton per Maret 2021. Setara dengan US$ 1,387 miliar.Di mana, secara nilai, China menguasai dengan porsi 66%, disusul Australia 9%, Thailand 8%, sedangkan AS memasok 6%.
Pasar buah impor ini menjadi peluang yang masuk dalam sorotan AS. Di mana, dengan total nilai pasar sekitar US$ 1,4 miliar, ditopang meningkatnya kesadaran pola hidup sehat, menjadi daya tarik tersendiri. Disebutkan, produk utama impor asal AS diantaranya susu dan krim bubuk, suplemen dan bumbu masakan, apel, daging sapi beku, anggur, french fries, almond, dan keju.