Penduduk di dunia menderita beberapa bentuk gangguan sakit kepala setiap tahunnya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah tim penelitian yang dipimpin oleh ahli epidemiologi dari Universitas Sains dan Teknologi Norwegia, merangkum studi terkait sakit kepala epidemiologis dari tahun 1961 hingga akhir tahun 2020. Data itu termasuk sakit kepala umum, migrain, dan sakit kepala tegang.
“Setiap hari 15,8 persen populasi dunia mengalami sakit kepala,” kata para penulis dilansir dari Science Alert, Jumat . Ketika penulis memperhitungkan faktor metodologis seperti pertanyaan skrining, ukuran sampel, tahun publikasi, dan bagaimana kriteria diagnostik diterapkan, mereka dapat menjelaskan 29,9 persen variasi dalam perkiraan migrain, dan lebih sedikit untuk kategori sakit kepala lainnya.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Ibu yang Unggah Banyak Foto Bayi di Medsos Lebih Mudah Tertekan, Menurut StudiIbu yang merasakan tekanan paling besar untuk menjadi sempurna memposting lebih banyak ke media sosial.
Read more »
Studi: Aplikasi Obrolan Video Masih Aktif dalam Mode |em|Mute|/em| |Republika OnlineBeberapa sistem operasi menawarkan peringatan saat aplikasi tertentu mengakses audio.
Read more »
Studi: Aplikasi Obrolan Video Masih Aktif dalam Mode |em|Mute|/em| |Republika OnlineBeberapa sistem operasi menawarkan peringatan saat aplikasi tertentu mengakses audio.
Read more »
Sempat Kritis Usai Kecelakaan, Mantan Gelandang Real Madrid Freddy Rincon Meninggal DuniaMantan gelandang Real Madrid Freddy Rincon meninggal dunia dalam usia 55 tahun setelah cedera parah di kepala akibat kecelakaan mobil.
Read more »
Menkeu Targetkan Defisit APBN 2023 Sebesar 2,95 Persen |Republika OnlineDefisit APBN tahun 2023 akan kembali di bawah 3 persen.
Read more »