Sistem proporsional terbuka dalam pemilihan calon legislatif (Pileg) dinilai lebih menghadirkan semangat individualis, akibat praktek ‘pasar bebas’ ketimbang menghadirkan iklim musyawarah dalam menghadirkan wakil rakyat yang mumpuni.
Liputan6.com, Jakarta - Sisitem pemilihan umum proporsional terbuka tengah diuji materil di Mahkamah Konstitusi . Menurut pemohon, sistem pemilu tersebut sudah tidak relevan dengan kondisi kekinian dan harus dipertimbangkan untuk kembali seperti sebelumnya, yakni proporsional tertutup.
“Fenomena caleg-caleg terpilih karena popularitas dan banyak uang, merupakan realita yang tidak dapat dibantah. Sehingga kerap kali, dalam rekrutmen caleg, kemampuan untuk memperjuangkan hak rakyat tidak menjadi ukuran prioritas,” kata Arya Sumertha dalam keterangan diterima, Kamis . “Hal itu jauh dengan semangat nilai musyawarah yang dikehendaki oleh pendiri bangsa Indonesia. Bahkan karena sistem proporsional terbuka menghendaki persaingan sebebas-bebasnya, berdampak pada ruang-ruang perselisihan antar calon legislatif, termasuk di internal Partai semakin mengeras,” kritik Arya.
2 dari 2 halamanTujuan Parpol Sesuai Amanat UU Bisa TerhambatArya meyakini, jika sistem terbuka terus dilanggengkan maka kerapuhan partai-partai politik dapat terjadi. Hal itu disebabkan kuatnya pengaruh individual bermodal di tubuh partai.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Ini Alasan Muhammadiyah Ingin Pemilu TertutupSistem pemilu proporsional terbuka memiliki banyak kekurangan sehingga mengusulkan diganti ke sistem proporsional tertutup.
Read more »
Polemik Sistem Pemilu, Ini Beda Proporsional Terbuka dan TertutupPerubahan sistem pemilu proporsional terbuka menjadi sistem proporsional tertutup kini tengah menjadi polemik.
Read more »
KPU Kaji Pelaksanaan Pemilu Proporsional TertutupKPU telah mengkaji perbedaan pelaksanaan pemilu dengan sistem proporsional terbuka dengan sistem proporsional tertutup.
Read more »
Tanpa PDIP, 8 Fraksi Dukung Sistem Proporsional Terbuka pada Pemilu 2024Tanpa PDIP, 8 Fraksi Dukung Sistem Proporsional Terbuka pada Pemilu 2024 Pemilu2024
Read more »
Sistem Proporsional Terbuka Dinilai Masih Relevan di Pemilu 2024Anggota DPR RI Fraksi PAN Intan Fauzi menilai sistem proporsional terbuka masih relevan diterapkan pada pileg saat Pemilu 2024. Ini argumentasinya.
Read more »
Muhammadiyah Usul Pemilu Sistem Proporsional Tertutup atau Terbuka Terbatas |Republika OnlinePembenahan sistem pemilu dinilai perlu dilakukan untuk mengurangi politik uang.
Read more »