Kementerian BUMN mengungkapkan bahwa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara milik swasta (Independent Power Producer/IPP) sudah bisa masuk dalam program early retirement atau pensiun dini pada tahun ini.
Sebagaimana diketahui, untuk PLTU Batu Bara milik PLN yang masuk ke dalam pensiun dini adalah PLTU Pelabuhan Ratu berkapasitas 3x350 Mega Watt . Rencananya, pembangkit tersebut akan diakuisisi oleh PT Bukit Asam Tbk . Kelak, usia operasi pembangkit-nya akan diturunkan.
Pahala mencatat, upaya pemerintah melakukan pensiun dini PLTU batu bara bisa menurunkan emisi CO2 sebesar 9 juta ton dalam waktu 10 tahun. Sementara dalam waktu 25 tahun bisa menurunkan emisi hingga 90 juta ton CO2.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
RI Mau Suntik Mati PLTU Batu Bara, Bisnis Bayan Terganggu?PT Bayan Resources Tbk (BYAN) memastikan rencana pemerintah melakukan pensiun dini pada 14 PLTU tidak akan berdampak signifikan.
Read more »
MPX Logistics (MPXL) Raih Kontrak Angkutan Limbah Batu Bara PLTU Rp35 MiliarPT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) raih kontrak angkutan limbah batu bara PLTU sebanyak 660.000 ton dari perusahaan semen asal China, PT CONCH Cement.
Read more »
Bos PLN Ungkap Tekanan Internasional ke RI Segera Pensiunkan PLTU Batu BaraDirektur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo buka-bukaan soal tekanan interansional segera pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia.
Read more »
Strategi Bayan Resources Hadapi Volatilitas Harga Batu BaraHarga batu bara terus amblas, bahkan dalam lima hari beruntun harga si pasir hitam ini sudah terkoreksi hingga 11% lebih
Read more »
Harga Batu Bara Anjlok, Bos Bayan Ungkap PenyebabnyaHarga batu bara anjlok. Apa penyebabnya? Simak penjelasan Bos Bayan!
Read more »
Harga Batu Bara Ambles, Bos Bayan Bilang BeginiPT Bayan Resources Tbk (BYAN) menyatakan penurunan harga komoditas batu bara yang saat ini terjadi masih tergolong wajar.
Read more »