Penangkapan salah satu pemodal di Gunung Botak harus menjadi pintu masuk untuk membongkar praktik tambang emas liar di sana. Integritas aparat penegak hukum kini dipertaruhkan. Nusantara AdadiKompas
Operasi penutupan tambang emas liar Gunung Botak, Pulau Buru, Maluku, pada 17 Oktober 2018.
Gudang itu milik Mirna , seorang pebisnis. Selama bertahun-tahun, ia memasok merkuri, sianida, dan berbagai bahan kimia lainnya dari Sulawesi dan Jawa ke Pulau Buru. Bahan-bahan itu sebagian dijual kepada para petambang untuk digunakan mengolah emas. Material emas diperoleh dari aktivitas penambangan di Gunung Botak.
Bahan merkuri biasanya dicampur dengan material tambang berupa tanah yang dicampur air di dalam tong kemudian diaduk menggunakan mesin penggerak dalam waktu beberapa jam. Merkuri berfungsi mengikat mineral yang terkandung di dalam material tambang itu.Sementara sianida biasanya digunakan untuk pengolahan dalam skala lebih besar. Cairan sianida bersama zat kimia lain dicampur dalam material bervolume lebih dari 50 meter kubik.
Mirna diduga dibekingi oleh pihak-pihak tertentu sehingga ia dengan leluasa beraksi di sana. ”Harusnya yang bersangkutan sudah lama ditangkap karena dia main terang-terangan. Kenapa baru ditangkap? Itu yang membuat kami terheran-heran. Tapi, bagaimanapun bagus kalau dia ditangkap,” ucap MW.Tokoh masyarakat yang memiliki hak ulayat di Gunung Botak, Hasal Wael , membenarkan adanya pemodal tambang yang leluasa beroperasi di Gunung Botak. Mereka sengaja ”tiarap” ketika terjadi operasi penertiban.
Di luar itu, Polda Maluku sudah memproses beberapa anggota yang terlibat di sana, mulai dari yang ikut menambang, membekingi, hingga mengedarkan narkoba. ”Bahkan, ada beberapa orang anggota yang diberhentikan tidak dengan hormat. Kami ingatkan kepada anggota, jangan main-main. Ini sudah menjadi atensi nasional,” ucap Roem.Setelah ditangkap, Mirna kini menjalani pemeriksaan.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
UPDATE Gunung Api Level 3 Siaga: Gunung Merapi Alami 30 kali Gempa Guguran - Tribunnews.comUPDATE Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Merapi, Semeru, Sinabung, Ili Lewotolok. Gunung Merapi mengalami 30 kali gempa guguran.
Read more »
Lereng Gunung Merapi di Sleman Tetap Ramai Dikunjungi WisatawanAktivitas wisata di sekitar lereng Gunung Merapi masih terlihat cukup ramai pada Sabtu (12/3/2022).
Read more »
Dibuka Kembali 16 Maret 2022, Ini Syarat Pendakian Gunung Rinjani | Traveling - Bisnis.comJalur pendakian Gunung Rinjani akan kembali dibuka pada Rabu (16/3/2022) mendatang. Simak jadwal dan syarat kunjungannya.
Read more »
Bawa Tanah dan Air ke IKN, Ridwan Kamil: dari Gunung hingga yang DikeramatkanGubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyiapkan tanah dan air yang dikumpulkan dari 27 kabupaten/kota di wilayahnya untuk membangun IKN Nusantara
Read more »
D'Las, Wisata Asri Purbalingga di Lereng Gunung SlametSeperti wisata yang ada di lereng gunung pada umumnya, D’las menyuguhkan udara yang sejuk khas pegunungan dan juga menyediakan tempat untuk beristirahat dari kepenatan dan ramainya perkotaan.
Read more »
Pemerintah Targetkan Pengungsi Gunung Semeru Tempati Hunian Tetap Sebelum Lebaran | merdeka.comDiketahui, pemerintah melalui Kementerian PUPR menargetkan pembangunan huntap sebanyak 1.951 unit untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru, di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Dari target itu, saat ini sudah mencapai lebih dari 1.200 unit lebih huntap yang sudah terbangun.
Read more »