Penyelenggara Olimpiade Tokyo telah mengamankan ketersediaan sekitar 80 persen staf medis yang diperlukan dalam penyelenggaraan pesta olahraga itu, kata seorang pejabat tinggi Olimpiade kepada Reuters pada hari Senin (31/5), di tengah-tengah kekhawatiran mengenai infeksi dan lambannya...
Penyelenggara Olimpiade Tokyo telah mengamankan ketersediaan sekitar 80 persen staf medis yang diperlukan dalam penyelenggaraan pesta olahraga itu, kata seorang pejabat tinggi Olimpiade kepadapada hari Senin , di tengah-tengah kekhawatiran mengenai infeksi dan lambannya pelaksanaan vaksinasi di ibu kota Jepang.
“Kami membahas ketersediaan 10 ribu personel medis, tetapi melalui berbagai upaya, kami berhasil mencapai sekitar 7.000 orang. Sekitar 80 persen telah setuju untuk bekerja dan kami telah mengamankan personel medis ini,” kata Endo, mantan menteri Olimpiade yang juga satu dari tujuh wakil ketua di dewan panitia penyelenggara.Panitia bekerja sama dengan 10 rumah sakit di Tokyo dan 20 lainnya di luar kota itu untuk menanggapi keadaan darurat.
Berbagai jajak pendapat menunjukkan sebagian besar warga Jepang menentang penyelenggaraan Olimpiade, karena khawatir mengenai puluhan ribu atlet, ofisial dan awak media yang datang ke negara itu, di mana pada pekan lalu keadaan darurat di Tokyo dan beberapa daerah lainnya diperpanjang hingga 20 Juni.
“Secara hipotetis, dapatkah kita mengadakan pesta olahraga jika ada kenaikan mendadak 10 atau 100 kali lipat? Kami akan perlu mengambil keputusan pada saat itu,” ujarnya.