Syekh Subakir membawa batu hitam yang dia bawa dari tanah Arab yang dia tancapkan di seluruh Nusantara dan untuk pulau Jawa, batu tersebut dia tancapkan di Gunung Tidar.
, Kamis , Syekh Subakir membawa batu hitam yang dia bawa dari tanah Arab yang dia tancapkan di seluruh Nusantara dan untuk Pulau Jawa, batu tersebut dia tancapkan di Gunung Tidar.
Konon, batu hitam yang ditancapkan di Gunung Tidar tersebut membuat gejolak dunia gaib hingga membuat jin, setan dan mahkluk gaib lainnya penghuni Gunung Tidar mengamuk. Namun singkatnya, Syekh Subakir mampu meredam amukan para mahkluk gaib tersebut hingga akhirnya para mahkluk gaib ini meninggalkan Gunung Tidar dan mengungsi ke sisi selatan dan timur pulau Jawa.Di sisi selatan, diperkirakan mereka menempati pantai selatan Jawa dan sisi timur, mereka menempati lereng Gunung Merapi.
Sedangkan di kawasan pantai selatan hingga sekarang diyakini menjadi tempat berdirinya kerajaan gaib yang dipimpin oleh Nyi Roro Kidul. Tak jarang juga diadakan sejumlah ritual di kawasan tersebut. Salah satu ritual yang dilakukan adalah tradisi Labuhan, sebuah ritual yang biasa dilakukan oleh Kraton Yogyakarta yang bertujuan untuk memohon keselamatan untuk Sri Sultan Hemengkubuwono, Kraton Yogyakarta dan rakyat Yogyakarta.
Konon, saat batu itu ditancapkan, gejolak yang ditimbulkan awalnya ada pada perbubahan alam yang drastis. Alam yang sebelumnya cerah, sejuk dengan matahari bersinar terang dan suara kicauan burung yang mendamaikan tiba-tiba berubah drastis menjadi mendung, angin kencang disertai kilat menyambar dan hujan api serta gemuruh gunung-gunung selama tiga hari dan tiga malam.