Rusia Mulai Kesulitan Jual Minyak Akibat Sanksi Barat

South Africa News News

Rusia Mulai Kesulitan Jual Minyak Akibat Sanksi Barat
South Africa Latest News,South Africa Headlines
  • 📰 SINDOnews
  • ⏱ Reading Time:
  • 74 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 33%
  • Publisher: 51%

Rusia Mulai Kesulitan Jual Minyak Akibat Sanksi Barat Sindonews BukanBeritaBiasa .

"Mereka mencari rumah di India dan China, tetapi memiliki semua minyak mentah yang mereka butuhkan saat ini. Mereka penuh," kata Yawger seperti dilansir The Wall Street Journal.Meski begitu, pelaku pasar sepertinya tidak akan melewatkan barel Rusia untuk saat ini. Permintaan global untuk minyak mentah telah melunak dalam beberapa bulan terakhir, meski ada reli dalam tiga pekan setelah China dibuka kembali.

Yawger memperkirakan, harga minyak dapat goyah dalam beberapa minggu mendatang jika aktivitas ekonomi terus merana."Sisi permintaan adalah masalah yang lebih besar saat ini. Pasokan pada dasarnya bukan masalah," kata Yawger.Kremlin sepertinya bakal bekerja keras meredam dampak dari upaya Barat melumpuhkan sumber daya energi Rusia. Presiden Vladimir Putin sempat mengutarakan, tidak melihat potensi kerugian untuk sektor minyak dan gas Rusia dari batas harga Eropa.

Sementara itu Menteri energi Rusia, Alexander Novak mengutarakan, Moskow dapat memangkas produksi minyak sebagai respons terhadap pembatasan harga oleh Barat. Perkirakan pengurangan produksi minyak yang bisa dilakukan Rusia yakni mencapai 500.000 hingga 700.000 barel per hari — yang ia gambarkan sebagai pengurangan kapasitas 5% hingga 7% — pada awal tahun depan.

Di sisi lain egara-negara Eropa sedang mempersiapkan larangan produk minyak bumi olahan seperti diesel pada Februari 2023, yang diperkirakan beberapa analis akan berdampak lebih besar pada pasar global. Negara-negara Barat juga akan memberlakukan pembatasan harga pada produk minyak bumi Rusia pada Februari.

Konflik energi yang berjalan bersamaan dengan perang telah berkontribusi pada"ketidakpastian yang belum pernah terjadi sebelumnya dari sisi penawaran dan mengakibatkan volatilitas di pasar minyak," kata Paul Sheldon, seorang analis risiko geopolitik di S&P Global Commodity Insights.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

SINDOnews /  🏆 40. in İD

South Africa Latest News, South Africa Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

Ten Hag Mulai Kesal dengan Kondisi Sancho, MU Siap Jual?Ten Hag Mulai Kesal dengan Kondisi Sancho, MU Siap Jual?Pelatih Manchester United (MU), Erik ten Hag mulai merasa kesal dengan kondisi Jadon Sancho yang tak kunjung kembali ke kondisi normal
Read more »

Salahkan 89 Tentara Rusia Tewas Diroket karena Ramai-Ramai Main HP, Kemenhan Rusia DikritikSalahkan 89 Tentara Rusia Tewas Diroket karena Ramai-Ramai Main HP, Kemenhan Rusia DikritikPernyataan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia menyalahkan tentara Rusia atas kematian 89 tentara Rusia yang tewas diroket di Ukraina akhirnya dikritik.
Read more »

Perang Rusia vs Ukraina, Amerika Serikat Tidak Kasihani RusiaPerang Rusia vs Ukraina, Amerika Serikat Tidak Kasihani RusiaPresiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pasukan Ukraina di luar Bakhmut telah berhasil membuat Rusia panik.
Read more »

Rusia Mau Dialog dengan Ukraina, Asal Kyiv Rela Wilayahnya Dicaplok RusiaRusia Mau Dialog dengan Ukraina, Asal Kyiv Rela Wilayahnya Dicaplok RusiaPresiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan bahwa Moskwa terbuka untuk berdialog mengenai Ukraina.
Read more »

Duta Besar Rusia: AS Melancarkan Perang Proksi Melawan Rusia dengan Dukung Penjahat Nazi di KievDuta Besar Rusia: AS Melancarkan Perang Proksi Melawan Rusia dengan Dukung Penjahat Nazi di KievDuta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS), Anatoly Antonov menegaskan AS telah melancarkan perang proksi melawan Rusia.
Read more »



Render Time: 2025-03-09 02:45:18