Nilai tukar rupiah sukses menguat tipis 0,1% melawan dolar Amerika Serikat (AS) Selasa kemarin.
Namun, pada perdagangan sesi Amerika Serikat indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini berbalik menguat 0,35% ke 110,21, bahkan sempat menyentuh 110,55 yang merupakan rekor tertinggi dalam lebih dari 20 tahun terakhir. Penguatan tersebut berisiko menekan rupiah pada perdagangan Rabu .
Selain itu, dari dalam negeri akan dirilis data cadangan devisa. Rilis tersebut bisa memberikan gambaran seberapa besar tekanan terhadap rupiah akibat isu kenaikan harga bahan bakar minyak Pertalite dan Solar pada Agustus lalu.Jika cadangan devisa turun, ada indikasi digunakan Bank Indonesia untuk intervensi menstabilkan rupiah. Artinya, tekanan dari isu kenaikan BBM cukup besar.
Pada pekan lalu, resisten tersebut beberapa kali menahan pelemahan rupiah, begitu juga Senin kemarin.Sementara itu indikator Stochastic pada grafik harian kini mulai masuk ke wilayah jenuh beli (
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Eropa 'Kiamat' Mata Uang, Rupiah Libas Dolar ASNilai tukar rupiah melesat melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Selasa (6/9/2022)
Read more »
Terfavorit di Asia, Dolar Singapura Malah Jeblok Lawan RupiahNilai tukar dolar Singapura turun lagi melawan rupiah pada perdagangan Selasa (6/9/2022)
Read more »
Rupiah Menguat akibat Koreksi Dolar AS dari Level TertingginyaNilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (6/9) sore menguat.
Read more »
China Ancam AS, Bakal Ada Pembalasan jika Jual Senjata ke Taiwan Senilai 16 TriliunChina mengancam Amerika Serikat (AS) bakal ada pembalasan jika menjual senjata ke Taiwan dengan nilai 1,1 miliar dolar AS atau setara Rp16 triliun.
Read more »
Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah di Agustus: Ikut Pengaruhi Harga BBM Naik?Perbedaan angka inflasi, suku bunga, dan sentimen politik kerap kali menjadi penyebab kurs termasuk nilai tukar rupiah bergejolak.
Read more »