Pada 2016 lalu, The University of Scranton melakukan penelitian terhadap orang-orang yang terbiasa membuat resolusi tahunan.
Hasilnya, hanya 8 persen yang bisa mewujudkan resolusi yang mereka buat. Selebihnya, 92 persen mengalami kegagalan.
Tapi sumber lain menyebut bahwa resolusi tahun baru merupakan budaya yang datang dari bangsa Romawi. Tepatnya pada 46 SM . Pada saat itu, Romawi menetapkan 1 Januari sebagai permulaan tahun. Itu sekaligus untuk menghormati Janus, sosok yang diyakini sebagai dewa bermuka dua sekaligus dewa permulaan baru. Penduduk pada era pemerintahan Julius Caesar juga melanjutkan tradisi tersebut.
Demikian juga pemerintah daerah . Setiap mendekati akhir tahun, eksekutif dan legislatif duduk bersama untuk membahas program-program apa saja yang akan digarap pada tahun berikutnya. Semua program kerja beserta pembiayaan dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah . Apa pun resolusi yang Anda dibuat untuk menyambut tahun baru, semoga terwujud.
Hasilnya, hanya 8 persen yang bisa mewujudkan resolusi yang mereka buat. Selebihnya, 92 persen mengalami kegagalan.