Rusia tak ingin ada gerilyawan Afghanistan tiba di bawah perlindungan pengungsi.
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan konflik di Afghanistan secara langsung mempengaruhi situasi keamanan di negaranya. Dia pun menyoroti proses evakuasi ribuan warga pasca-Taliban berkuasa.
Baca Juga Pada Sabtu , Putin melakukan percakapan via telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Mereka membahas perkembangan situasi di Afghanistan. “Mereka mencatat pentingnya memastikan stabilitas dan perdamaian sipil di negara itu, kepatuhan yang ketat terhadap aturan hukum dan ketertiban,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan, dikutip laman kantor berita Rusia TASS.
Erdogan berharap Taliban tak mengulangi kesalahannya di masa lalu saat memerintah Afghanistan pada 1996-2001. Dalam konteks ini, Erdogan menginginkan Taliban lebih inklusif.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Rusia: Tak Ada Alternatif Selain Taliban di AfghanistanDuta Besar Rusia untuk Afghanistan mengatakan situasi keamanan di Kabul kini lebih baik dibanding sebelum direbut Taliban.
Read more »
Rusia: Taliban adalah Penguasa Sah, Tidak Ada Alternatif Selain Mereka di Afghanistan - Tribunnews.comRusia menyebut tak ada alternatif selain Taliban di Afghanistan. Menurutnya, Taliban adalah penguasa de facto.
Read more »
Inggris Jatuhkan Sanksi pada 7 Agen Intelijen Rusia atas Peracunan NavalnyINGGRIS memberi sanksi kepada tujuh orang yang disebut sebagai agen intelijen Rusia yang dicurigai terlibat dalam peracunan oposisi Kremlin Alexei Navalny.
Read more »
Fregat Admiral Essen, Kapal Perang Rusia Penghancur Kapal SelamKapal Perang fregat Admiral Essen yang dirancang untuk menghancurkan kapal permukaan dan kapal selam akan dipamerkan di IDEF 2021
Read more »
Rusia Kecam Sanksi Baru AS, Siapkan Langkah BalasanRusia mengecam sanksi baru oleh Amerika Serikat (AS) dan menyatakan mereka sedang mempersiapkan langkah balasan. Rusia mengecam sanksi baru oleh Amerika Serikat...
Read more »