Pemerintah pusat menyatakan angka tengkes di NTT tinggi, tetapi dibantah oleh provinsi. Perbedaan data itu diharapkan tidak ada unsur kesengajaan. Kesehatan AdadiKompas
Presiden Joko Widodo meninjau rumah warga di Desa Kasetnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kamis . Presiden juga berdialog dengan warga. Di kabupaten ini, angka tengkes masih cukup tinggi. Setidaknya 48 dari 100 balita mengalami tengkes.
SOE, KOMPAS - Presiden Joko Widodo mengunjungi Kabupaten Timor Tengah Selatan di Nusa Tenggara Timur pada Kamis . Pemerintah pusat menyatakan daerah itu dengan prevalensi kasus tengkes tertinggi nasional. Namun, pihak provinsi menyatakan jumlah kasus sudah turun. Diharapkan adanya transparansi data agar penanganan tengkes dapat berjalan dengan baik.
Menurut rilis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional , angka tengkes di Timor Tengah Selatan sebesar 48,3 persen. Hal ini berarti sebanyak 48 dari 100 anak di daerah itu mengalami tengkes. Kabupaten itu pun menduduki peringkat pertama dari 246 kabupaten/kota di 12 provinsi yang menjadi prioritas penanganan tengkes.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
BKKBN Kebut Penurunan Angka Stunting di NTTBKKBN Kebut Penurunan Angka Stunting di NTT
Read more »
Insentif Belum Dibayar, 76 Nakes di Sikka NTT Surati JokowiMereka menyampaikan beberapa keluhan kepada Presiden Jokowi, termasuk anggaran yang tidak mencukupi untuk membayar insentif nakes.
Read more »
Gempa Hari Ini Selasa 22 Maret 2022 Guncang Labuan Bajo, NTT dan SukabumiSaat gempa menggoyang Labuan Bajo dengan magnitudo 4,7, guncangannya terasa hingga Labuan Bajo dalam skala II MMI (Modified Mercalli Intensity).
Read more »
QRIS di Lapak Pedagang Sayur Pelosok NTTMetode pembayaran nontunai terus diperkenalkan Bank NTT hingga ke pelosok, termasuk kepada pedagang sayur di pasar tradisional Malaka. Secara perlahan metode itu diterima para pedagang. Ekonomi AdadiKompas
Read more »