Polemik Penceramah Radikal, DPR: Penyebaran Radikalisme dan Ekstremisme Meningkat Sindonews BukanBeritaBiasa .
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme kemudian menjelaskan ada beberapa ciri dari penceramah radikal, di antaranya menyebarkan kebencian, antipemerintahan dan mendukung khilafah.
Bahkan di media sosial juga muncul daftar 180 penceramah radikal yang disebut hoaks oleh BNPT. Sahroni mengaku sepakat dengan adanya identifikasi penceramah radikal ini. Apalagi, belakangan ini aksi dari para penceramah radikal ini memang semakin mengkhawatirkan, sehingga sangat wajar jika pemerintah meminta masyarakat untuk berhati-hati dan hal ini juga harus diwaspadai.“Menurut hemat saya, ini bukan sesuatu yang patut diributkan ya.
“BNPT sudah tepat. Kriteria yang dikeluarkannya itu merupakan bentuk preventif pencegahan terorisme yang memang sudah menjadi job desk mereka. Jika MUI melihat itu blunder, ya silakan saja, tapi dilihat blunder dari mananya? Karena memang kalau urusan anti-Pancasila, antibudaya, antinegara, saya rasa itu memang prinsip dasar negara bahwa NKRI ini Pancasila. Kalau ada yang anti, lalu sampai membahayakan persatuan dan kesatuan, masak akan kita diamkan saja,” tandas Sahroni.