PT PLN (Persero) memastikan membangun sistem yang lebih baik untuk memperbaiki tata kelola ketersediaan batu bara bagi keberlangsungan pembangkit listrik.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN memastikan membangun sistem yang lebih baik untuk memperbaiki tata kelola ketersediaan batu bara bagi keberlangsungan pembangkit listrik tenaga uap .
Dia melanjutkan, langkah pengawasan yang dulu hanya dilakukan secara fisik di lapangan, kini diintegrasikan dengan sistem monitoring digital. Selain itu ada juga mekanisme peringatan, sehingga risiko keterlambatan pengiriman pasokan batu bara dapat diminimalisir. "Belum lama ini, saya cek langsung ke PLTGU Tambak Lorok Semarang pasokannya sangat aman. Kemudian saya mendapat laporan untuk HOP PLTU Suralaya di Cilegon di atas 30 hari, HOP di PLTU Tanjung Jati di atas 22 hari. Di Sumatera, PLTU Nagan Raya HOP di atas 25 hari dan di Kalimantan PLTU Ketapang HOP juga di atas 20 Hari," kata Darmawan.
Tidak hanya memperhatikan batu bara sebagai penggerak pembangkit listrik, PLN pun tidak lupa menjaga ketersediaan gas bagi pembangkit. Menurutnya, berkat dukungan pemerintah dan komitmen dari pemasok, pasokan gas yang sebelumnya mengalami keterbatasan, pasokannya kini berada dalam kondisi aman.