Menjamurnya PKL tidak berkontribusi besar terhadap pendapatan asli daerah.
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Hevearita Gunaryanti Rahayu, meminta lurah sebagai pemangku wilayah tidak membiarkan pedagang kaki lima menjamur tidak terkendali di daerahnya.
"Kalau mereka bandel, kan ada Satpol PP . Ini bukan boleh tidak boleh, tetapi sudah aturannya, mana ruang untuk pedestrian, ruang terbuka hijau, mana PKL," ujarnya. Menurut dia, keberadaan PKL itu sebenarnya tidak lepas dari peran lurah sebagai pemangku wilayah yang mestinya mengetahui, tetapi terkesan membiarkan hingga mereka semakin menjamur.
Karena itu, Ita berjanji segera mengumpulkan lurah untuk diberikan pemahaman mengenai wilayah yang di bawahnya, termasuk yang sudah ditetapkan sebagai titik-titik PKL.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Aplikasi Kuliner Menjamur, Startup Ini Punya 8.000 RekananPada tahun 2022, perkembangan bisnis pada sektor industri restoran dan rumah makan semakin berkembang seiring dengan memulihnya pandemi COVID-19.
Read more »
Ternyata Ini Alasan Laga PSIS Semarang Vs Persebaya DitundaPertandingan PSIS Semarang melawan Persebaya Surabaya ditunda dengan alasan izin keamanan dari pihak kepolisian tidak turun.
Read more »
Panduan Lengkap Wisata ke Boemisora di Kabupaten SemarangJika sedang mencari tempat wisata bernuansa alam di Kabupaten Semarang, mampir ke Boemisora bisa jadi pilihan.
Read more »
Soto Sapi Lengkong Bu Ning Semarang, Buka Sejak 1945, Cita Rasa Kuah Rempah Tetap TerjagaRADARSEMARANG.ID, Semarang - Berkunjung ke Kota Semarang kurang afdol jika tidak mampir ke Soto Sapi 'Lengkong' Bu Ning. Menyajikan kuliner tradisional khas dengan cita rasa rempah dan sudah ada sejak 1945. Soto yang disajikan cukup spesial. Karena dengan bumbu rempahnya yang begitu kuat. Ciri kh
Read more »
Pria di Semarang Ini Koleksi 1.000 Jam Klasik, Ada yang Pernah Laku Rp 165 JutaRADARSEMARANG.ID - Taufik Hidayat merupakan salah satu kolektor jam kuno di Kota Semarang. Koleksinya sekarang mencapai 1.000 jam dari berbagai merek. Bahkan, satu jam miliknya sempat terjual seharga Rp 165 juta. Sejumlah jam dinding jadul terpasang dengan rapi. Meski barang lawas, tetapi semua m
Read more »
Bocah Alif Belum Ditemukan, Kepala SAR Semarang Beri PenjelasanPencarian terhadap M Alif Ardiansyah (9), bocah asal Desa Bakalankrapyak, Kudus, Jawa Tengah, yang tenggelam di Sungai Gelis pada Jumat (3/3), masih berlan...
Read more »