Perlu Ditiru! Ini Cara Anak-Anak di Semarang Tunggu Waktu Buka Puasa

South Africa News News

Perlu Ditiru! Ini Cara Anak-Anak di Semarang Tunggu Waktu Buka Puasa
South Africa Latest News,South Africa Headlines
  • 📰 soloposdotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 91 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 40%
  • Publisher: 51%

Kesenian tradisional berupa memainkan alat musik gamelan menjadi alternatif anak-anak di Semarang menunggu waktu buka puasa atau ngabuburit.

SOLOPOS.COM - Anak-anak di Balai RW 001 Kalipancur, Kota Semarang, berlatih alat musik gamelan untuk menghabiskan waktu menunggu buka puasa, Senin . Ada banyak hal yang biasa dikerjakan sambil menunggu waktu buka puasa. Seperti halnya yang dilakukan anak-anak di Balai RW 001 Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan,

. Mereka menunggu waktu berbuka puasa dengan cara belajar kesenian memainkan alat musik tradisional gamelan.Mayoritas anak-anak ini berusia di bawah 10 tahun. Mereka bermain gamelan dengan suara yang memenuhi Balai RW 001 Kelurahan Kalipancur. Bahkan, suara alat musik tradisional yang dimainkan itu terdengar hingga kejauhan, bersautan dengan deru mesin kendaraan yang melintas. Maklum saja, Balai RW 001 Kalipancur itu terletak di tepi jalan yang dilintasi berbagai kendaraan.

Meski baru belajar, anak-anak ini terlihat cukup mahir memainkan gamelan. Mereka berlatih setiap hari, mulai pukul 16.00 WIB hingga 17.00 WIB. Mereka berlatih dengan semanggat seolah-olah tak terpengaruh dengan masifnya penggunaan gawai di kalangan anak sebayanya.Seorang bocah, Inam, 7, mengaku senang berlatih gamelan bersama rekan-rekannya guna mengisi waktu menunggu buka puasa, atau ngabuburit.

“Banyak teman di sini jadi senang, dan tidak terasa kalau sedang puasa. Latihan di sini lebih menyenangkan ketimbang hanya mainAlat-alat musik tradisional tersebut merupakan milik warga RW 001 Kalipancur. Alat musik tradisional itu sudah sejak lama digunakan warga untuk berlatihPembina grup gamelan setempat, Didik Sutardi, mengaku memberikan pelatihan musik tradisional kepada anak-anak itu sudah sejak tahun 2020 lalu.

“Klub gamelan anak-anak ini diberi nama Laras Budaya Bumi Pertiwi. Latihannya rutin, tak terkecuali saat Ramadan,” ujarnya.Kendati demikian, pihaknya mengaku mengurangi jam latihan anak-anak tersebut saat bulan puasa. Selama bulan puasa latihan hanya digelar selama satu jam, mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.budaya JawaDidik mengatakan latihan gamelan itu tidak dipungut biaya, alias gratis. Bahkan, latihan itu tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak, tapi juga orang tua.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

soloposdotcom /  🏆 33. in İD

South Africa Latest News, South Africa Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

2 Polisi Keturunan Suku Anak Dalam Ajarkan Anak-anak di Komunitas Membaca dan Berhitung2 Polisi Keturunan Suku Anak Dalam Ajarkan Anak-anak di Komunitas Membaca dan BerhitungSebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan komunitasnya, dua polisi muda keturunan Suku Anak Dalam (SAD) diterjunkan kembali ke Desa Pematang Kabau, Air Hitam,...
Read more »

Ruang Anak Dunia apresiasi materi perlindungan anak Pesantren RamadhanRuang Anak Dunia apresiasi materi perlindungan anak Pesantren RamadhanYayasan Ruang Anak Dunia selaku lembaga yang fokus pada perlindungan anak mengapresiasi adanya materi perlindungan anak dari kekerasan seksual pada kurikulum ...
Read more »

KAI Geram, Anak-anak Cirebon Hobi Bikin Senjata Tajam di Rel KeretaKAI Geram, Anak-anak Cirebon Hobi Bikin Senjata Tajam di Rel KeretaMengimbau orang tua melarang kegiatan anak-anaknya membuat senjata tajam dengan meletakkan besi di atas rel karena membahayakan keselamatan
Read more »

Pemilik Kandang Kuda di Balikpapan Edukasi Sambil Ajak Anak-anak Ngabuburit dengan BerkudaPemilik Kandang Kuda di Balikpapan Edukasi Sambil Ajak Anak-anak Ngabuburit dengan BerkudaAbdu mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menghibur anak-anak agar kuat menunggu waktu berbuka puasa dan lebih mencintai binatang.
Read more »

Anak Petani Raih Beasiswa S2 dari BRI Fellowship JournalismAnak Petani Raih Beasiswa S2 dari BRI Fellowship JournalismSri Darni, Jurnalis Radio Republik Indonesia (RRI) Padang menerima BRI Fellowship Journalism.
Read more »

BRI Peduli Wujudkan Mimpi Anak Petani Tempuh Pendidikan S2BRI Peduli Wujudkan Mimpi Anak Petani Tempuh Pendidikan S2Sri Darni, seorang Jurnalis Radio Republik Indonesia (RRI) Padang, selalu bermimpi untuk mengenyam pendidikan magister (S2).
Read more »



Render Time: 2025-03-27 10:45:59