Sebagai guru besar kebijakan HAM di Harvard Kennedy School, Sikkink mengaku menghabiskan beberapa dekade terakhir hidupnya untuk mendalami isu HAM di berbagai negara.
SETELAH diterbitkan pertama kali oleh Princeton University Press pada 2017, buku Evidence for Hope: Making Human Rights Work in the 21st Century karya Kathryn Sikkink akhirnya kini terbit dalam versi terjemahan bahasa Indonesia. Kehadiran buku yang dalam bahasa Indonesia berjudul Membuktikan Harapan: Efektivitas Perjuangan HAM di Abad Ke-21 itu disebut sebagai angin segar yang dapat menyulut semangat para aktivis pejuang hak asasi manusia di dalam negeri.
"Saya menulis buku ini karena saya berdiskusi dengan beberapa aktivis di Mesir, Venezuela, dan banyak negara lain yang kadang merasa putus asa dalam memperjuangkan HAM. Mereka merasa hal yang mereka perjuangkan selalu berakhir sia-sia," ujar Sikkink. Dijelaskan Sikkink, secara garis besar, buku tersebut terbagi atas dua tema. Pada bagian pertama banyak dibahas hal-hal dasar terkait dengan HAM. Mulai refleksi asal-usul HAM, hukum, dan norma-norma HAM. Lewat data dan pemikirannya, Sikkink menyampaikan, asal-usul hukum dan norma HAM sebenarnya jauh lebih beragam daripada yang selama ini sering dipahami banyak orang bahwa mayoritas gagasannya bersumber dari negara-negara Barat.
"Untuk menunjukkannya, saya menghadirkan pembahasan tentang berbagai isu dalam periode jangka panjang. Hukum dan gerakan HAM telah memberi sumbangan berarti bagi peningkatan aktual HAM di dunia," kata Sikkink. "Perjuangan HAM bukan hal yang mudah. Ada banyak kesulitan dan ganjalan dalam perjalanannya yang panjang, tapi banyak bukti dari berbagai belahan dunia bahwa perjuangan itu bisa mengakibatkan perubahan positif. Apa yang terjadi memang kebanyakan tidak seperti yang kita dambakan, tetapi kita harus terus mengupayakannya karena ini ialah proyek yang tidak pernah selesai," ujar Sikkink.
Dikatakan Zainal, buku tersebut menjawab persoalan besar yang kerap hadir dalam ranah perjuangan perwujudan HAM, yaitu skeptisisme. Di Indonesia, skeptisisme terhadap perwujudan HAM yang adil dan berpihak pada masyarakat juga menjadi hal yang terus bermunculan, khususnya pascapengesahan KUHP baru.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Kamaruddin Tolak Minta Maaf Sebut Polisi Mengabdi ke Mafia: Saya Tidak Pernah MundurPengacara Kamaruddin Simanjuntak tidak akan meminta maaf dan merespons Gerah yang melaporkannya ke polisi, buntut pernyataannya Polisi Mengabdi ke Mafia
Read more »
Terungkap, Sule Tidak Pernah Marah kepada Anak-anaknyaKomedian sekaligus presenter, Sule ternyata tidak pernah marah kepada anak-anaknya di rumah.
Read more »
Febri Diansyah: Tidak Pernah Ada Perencanaan Pembunuhan - tvOneFebri Diansyah selaku tim penasehat Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi menjelaskan bahwa dalam kasus ini tidak pernah ada rencana pembunuhan. - tvOne
Read more »
Kenang Sosok Aminah Cendrakasih, Anak: Ibu Kuat, Tidak Pernah NgeluhJenazah Aminah Cendrakasih atau Mak Nyak dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak Jakarta Pusat, pada hari ini, Kamis, 22 Desember 2022.
Read more »
Perjuangan Lutfian, Anak TKI yang Berhasil Lolos LPDP di 4 Universitas Top DuniaLutfian adalah lulusan Fakultas Keperawatan, Universitas Jember yang berhasil lolos LPDP di 4 kampus top. Kampus mana saja itu?
Read more »