Perempuan muda Iran meninggal dalam unjuk rasa, keluarga 'dipaksa berbohong' dan 'diancam dibunuh' - BBC News Indonesia

South Africa News News

Perempuan muda Iran meninggal dalam unjuk rasa, keluarga 'dipaksa berbohong' dan 'diancam dibunuh' - BBC News Indonesia
South Africa Latest News,South Africa Headlines
  • 📰 BBCIndonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 33 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 17%
  • Publisher: 50%

Protes Iran: Perempuan muda meninggal dalam unjuk rasa, keluarga 'dipaksa berbohong' dan 'diancam dibunuh'.

Akhir dari Podcast

Pejabat pengadilan Teheran, Mohammad Shahriari dikutip oleh media pemerintah mengatakan pada Rabu bahwa post-mortem menunjukkan Nika menderita "beberapa patah tulang ... di panggul, kepala, tungkai atas dan bawah, lengan dan kaki, yang menunjukkan bahwa orang tersebut terlempar dari ketinggian".

Mereka lantas hanya diizinkan oleh petugas untuk melihat wajahnya selama beberapa detik untuk memastikan identitasnya. Atash mengatakan sebelum dirinya ditahan, ia tidak pergi ke kamar mayat. Nika bukan satu-satunya pengunjuk rasa perempuan muda yang tewas dalam kerusuhan yang meletus bulan lalu, menyusul kematian Mahsa Amini.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

BBCIndonesia /  🏆 42. in İD

South Africa Latest News, South Africa Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

Perempuan-perempuan muda yang 'menjaga api semangat' perlawanan di Iran - BBC News IndonesiaPerempuan-perempuan muda yang 'menjaga api semangat' perlawanan di Iran - BBC News IndonesiaDi tengah unjuk rasa yang masih berlangsung di seluruh Iran, BBC berbicara dengan sejumlah orang tentang pengalaman mereka selama ditahan oleh polisi.
Read more »

Lepas jilbab di Iran: Para siswa protes pemerintah, 'jika tidak bersatu, mereka akan bunuh kita satu per satu' - BBC News IndonesiaLepas jilbab di Iran: Para siswa protes pemerintah, 'jika tidak bersatu, mereka akan bunuh kita satu per satu' - BBC News IndonesiaProtes di Iran, menyusul kematian seorang perempuan di tahanan polisi moral, memasuki minggu ketiga. Dalam salah satu video di Karaj, para siswi terdengar meneriakkan, “Jika kita tidak bersatu, mereka akan membunuh kita satu per satu.”
Read more »

Presiden Biden Berjanji akan Menjatuhkan “Sanksi Lebih Banyak” pada Iran karena Menyerang DemonstranPresiden Biden Berjanji akan Menjatuhkan “Sanksi Lebih Banyak” pada Iran karena Menyerang DemonstranPresiden Joe Biden, pada Selasa (4/10) mengatakan, Amerika Serikat berencana 'memberlakukan lebih banyak sanksi' kepada Iran pada minggu ini karena pemerintahan negara tersebut telah menyerang para warga yang berdemonstrasi menentang pemerintah Iran atas tewasnya seorang perempuan dalam tahanan...
Read more »

Iran Panggil Lagi Dubes Inggris Terkait Keluhan Penindakan ProtesIran Panggil Lagi Dubes Inggris Terkait Keluhan Penindakan ProtesIran sekali lagi memanggil duta besar Inggris untuk apa yang dikatakan sebagai pernyataan “provokatif'' yang dibuat oleh London atas tindakan keras Teheran terhadap aksi protes yang meluas. Kantor berita pemerintah Iran, IRNA, melaporkan, Rabu (5/10), pihak berwenang Iran memanggil Simon...
Read more »

Tak Ada Takutnya, Siswi-Siswi Iran Cela Anggota Paramiliter BasijTak Ada Takutnya, Siswi-Siswi Iran Cela Anggota Paramiliter BasijSebuah video tang diposting ke dunia maya menunjukkan siswi-siswi Iran mencela seorang anggota pasukan paramiliter Basij yang ditakuti. Sebuah video tang diposting...
Read more »

Polisi Dikerahkan di Sejumlah Kampus di Iran untuk Redam Protes terkait Kematian Mahsa AminiPolisi Dikerahkan di Sejumlah Kampus di Iran untuk Redam Protes terkait Kematian Mahsa AminiSejumlah saksi mata mengatakan pasukan keamanan Iran telah dikerahkan ke sejumlah universitas di beberapa kota di negara tersebut pada Rabu (5/10). Langkah itu merupakan peningkatan upaya meredam sernagkaian aksi protes yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini, 22, dalam tahanan polisi moral...
Read more »



Render Time: 2025-03-01 05:29:50