Pengakuan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Alasan Pergi hingga Tuduhan Curi Kas Negara Rp 2,4 T
Sebelumnya, Presiden Ghani mendapat kritik keras dari berbagai pihak setelah dikabarkan kabur dari negara, di saat Taliban masuk Kabul pada Minggu .
"Jika saya tetap tinggal, saya akan menyaksikan pertumpahan darah di Kabul," kata Ghani, melalui video yang disiarkan di Facebook pada Rabu .Presiden mengaku dia pergi atas saran dari pejabat pemerintah. "Kabul tidak boleh diubah menjadi Yaman atau Suriah lain karena perebutan kekuasaan, jadi saya terpaksa pergi," kata Ghani.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Kabur ke UEA, Presiden Afghanistan Hanya Bawa Baju dan SandalPresiden Afghanistan Ashraf Ghani kabur ke UEA usai negaranya dikuasai Taliban. Ghani mengaku cuma membawa satu setelan baju dan sandal saat pergi.
Read more »
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan keluarganya ada di UAEPresiden Afghanistan Ashraf Ghani, yang meninggalkan Kabul pada Minggu (15/8) malam setelah kelompok Taliban mengambil alih istana presiden di ...
Read more »
Ashraf Ghani Sebut Pergi Demi Hindari Pertumpahan DarahPresiden Afghanistan, Ashraf Ghani, mengunggah sebuah video pernyataan melalui akun media sosialnya, Rabu (18/8).
Read more »
Presiden Afghanistan Disebut Kabur dengan Mobil dan Helikopter Penuh UangRusia menyebut Presiden Afghanistan Ashraf Ghani kabur ke luar negeri dengan empat mobil dan satu helikopter penuh uang tunai. TempoDunia
Read more »
Ashraf Ghani Akhirnya Muncul, Bantah Kabur dari Afghanistan, Klaim Diusir tanpa Sempat Ganti Sepatu - Tribunnews.comEks-presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, akhirnya muncul. Ia membantah kabur dari Afghanistan setelah Taliban menguasai negaranya, Minggu (15/8/2021).
Read more »
Presiden Ashraf Ghani Berencana Pulang ke AfghanistanPresiden Afghanistan, Ashraf Ghani, mengaku sedang merencanakan kepulangan ke Afghanistan setelah kabur ke Uni Emirat Arab usai Taliban mengepung Kabul.
Read more »