Pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM subsidi guna lindungi masyarakat dari dampak kenaikan harga minyak mentah dunia yang kini masih berada di atas 110 dolar AS per barel.
Ilustrasi - Operator SPBU mengisikan BBM non subsidi jenis Pertalite ke mobil angkutan umum saat promosi satu harga dengan Premium beberapa waktu di Jalan Ratulangi, Makassar, Sulawesi Selatan.
Jakarta - Pemerintah Indonesia menyatakan tidak akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak subsidi guna melindungi masyarakat dari dampak kenaikan harga minyak mentah dunia yang kini masih berada di atas 110 dolar AS per barel. "Untuk melindungi masyarakat, BBM bersubsidi seperti solar, minyak tanah, dan BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat seperti Pertalite harganya tetap dijaga," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Senin.
"ICP sementara masih tinggi di atas 114 dolar AS per barel, harga minyak Brent lebih tinggi lagi. Tingginya harga minyak tidak hanya berdampak pada APBN, tetapi harga penyediaan BBM," jelas Agung.Pada Maret 2022 batas atas harga jual jenis BBM umum RON 92 sebesar Rp14.526 per liter. Harga tersebut merupakan cerminan dari harga keekonomian BBM berdasarkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran BBM jenis umum.