Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Selasa (28/6), menyebut Rusia sebagai 'negara teroris.' Ia mendesak PBB agar mengirim komisi untuk menyelidiki serangan rudal mematikan di mal di Kota Kremenchuk, Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Selasa , menyebut Rusia sebagai "negara teroris." Ia mendesak PBB agar mengirim komisi untuk menyelidiki serangan rudal mematikan di mal di Kota Kremenchuk, Ukraina.
“Siapa di antara kalian yang tidak setuju bahwa ini adalah terorisme?” tanya Zelenskyy dalam sambutan yang diarahkan ke ruang Dewan Keamanan PBB di New York tentang serangan yang terjadi pada Senin di sebuah pusat perbelanjaan yang menewaskan sedikitnya 18 warga sipil, dan serangan Rusia lainnya terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil dalam beberapa hari terakhir.
Setidaknya delapan warga sipil tewas dalam serangan di kota pelabuhan Mykolaiv dan di dekat Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina. Di antara mereka yang tewas adalah seorang anak perempuan berusia 6 tahun. Puluhan orang terluka dalam serangan tersebut, termasuk seorang bayi berusia 3 bulan yang kini berada dalam keadaan koma.Utusan Rusia di Dewan Keamanan, Wakil Duta Besar Dmitry Polyanskiy, memprotes Presiden Ukraina yang diizinkan berpidato di hadapan dewan.
Ia juga menepis tuduhan bahwa Rusia telah menyerang mal di Kremenchuk. Mal itu, kata Polyanskiy, tidak dekat dengan target Rusia.