Kepungan sampah di pesisir pantai Desa Palipi Soreang, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulbar justru dijadikan momen warga sekitar mengais rezeki.
, Sulawesi Barat . Kondisi tersebut lantas dimanfaatkan warga sekitar untuk mengais rezeki dengan cara memilah sampah plastik dan kayu bekas., Sabtu , sampah-sampah tersebut berserakan di sepanjang kurang lebih 500 meter bibir pantai. Sejumlah warga pun tampak sibuk memilah sampah-sampah itu.
Warga bernama Sine mengatakan tumpukan sampah ini merupakan fenomena rutin di pesisir pantai setiap tahunnya. Kondisi ini biasa terjadi antara Januari hingga April. "Setiap tahun, setiap musim angin barat pasti seperti ini . Biasanya berlangsung sampai bulan April, setelah itu perlahan sampah di pantai hilang dengan sendirinya," kata dia Sabtu .Dengan adanya fenomena ini, Sine dan sejumlah warga lainnya memanfaatkannya dengan memilah sampah yang masih bisa bernilai rupiah. Mereka mengumpulkan sampah itu kemudian dijual dengan harga yang bervariatif.
"Biasanya dari pagi sampai sore banyak warga ke sini untuk mengumpulkan sampah apa saja. Sampah yang terkumpul akan dijual," kata dia.Sine sendiri mengaku mendapatkan keuntungan dengan adanya fenomena ini. Dalam sehari ia bisa mendapatkan uang Rp 100 sampai Rp 200 ribu dengan menjual sampah-sampah hasil pilahannya.
"Kayunya dijual untuk pembuat batu merah, biasanya dalam semobil dijual 100 sampai 200 ribu rupiah," pungkasnya.