Sejumlah seniman mengenang aktor dan sastrawan Gunawan Maryanto dengan festival mini. Ada pameran instalasi video karya sutradara Yosep Anggi Noen, seni rupa, mural, dan arsip; diskusi; serta pembacaan puisi. KoranTempo
Gunawan Maryanto serasa hidup di ruangan gelap dan minim suara. Dia menjelma menjadi Wiji Thukul dan Siman di layar hitam-putih berukuran 7 meter. Satu layar menampilkan Wiji Thukul yang murung dalam pelarian.
Lagu Darah Juang ciptaan John Tobing sayup terdengar, mengiringi Wiji yang sedang dicukur rambutnya karena dia sedang menyamar. Layar lainnya menyajikan Siman yang sedang berjalan lambat dengan pakaian astronautnya.Rp. 58.000*/Bulan Berlangganan ✔ Akses tak terbatas di situs web dan mobile Tempo✔ Arsip semua berita Majalah Tempo sejak terbit 1971 dan Koran Tempo sejak edisi perdana 2001