Komnas HAM mengatakan terkait isu berpindahnya beberapa organ dalam di tubuh Brigadir J yang dikatakan oleh pengacaranya masih harus diverifikasi. Brigadir j tewas.
“Kami tunggu hasil autopsi kedua pasca-ekshumasi. Kami percaya penjelasan ketua tim autopsi, berbagai profesor,” kata Anam di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat.Seperti diberitakan sebelumnya, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan hasil autopsi ulang yang dilakukan terhadap Jenazah Brigadir J menurutyang mereka kirim dan ikut menyaksikan prosesnya. Dari hasil autopsi itu diketahui kata dia bahwa Brigadir J ditembak di bagian kepala hingga tembus ke hidung..
“Jadi apa yang mereka catat itu sudah hasil kerja sama dengan dokter-dokter forensik itu misalnya dibuka kepala gitu ya, kepalanya pertama tidak ditemukan otaknya. Yang ditemukan adalah ada semacam retak enam di dalam kepala itu," kata Kamaruddin dalam akun
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Kamaruddin Bicara Soal Posisi Otak Brigadir J, Komnas HAM Menanggapi BeginiKomisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) enggan menanggapi soal isu otak jenazah Brigadir J berpindah ke bagian dada. Dia memilih menunggu hasil autopsi. brigadirJ
Read more »
Komnas HAM temukan bukti tambahan terkait kematian Brigadir JKomisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI mengatakan mendapatkan bukti tambahan berupa hasil tes usap PCR yang dilakukan di rumah pribadi Irjen Polisi ...
Read more »
Komnas HAM Update Kronologi CCTV Jelang Kematian Brigadir YoshuaDari rekaman CCTV itu, tampak istri Irjen Pol Ferdy Sambo masuk ke dalam rumah pribadinya bersama Bharada Eliezer dan Brigadir Yoshua. Saat...
Read more »
Komnas HAM Dalami Fakta Sebelum Brigadir J TewasKomnas HAM menyebut, Brigadir Yosua melakukan tes PCR di urutan terakhir setelah tiba di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo pada pukul 16.00. Fakta itu akan dicocokkan dengan data kamera pemantau. Polhuk AdadiKompas
Read more »