Rupiah mendapatkan angin segar akibat pelemahan dolar AS setelah rilis data inflasi AS yang melonjak.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah masih berpeluang menguat terbatas pada Jumat di tengah kejatuhan indeks dolar AS karena lonjakan inflasi AS.
Data menunjukkan harga konsumen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada September dan tekanan inflasi yang mendasari terus meningkat, memperkuat ekspektasi bahwa Fed akan memberikan kenaikan suku bunga 75 basis poin . Bersama dengan rupiah, kemarin sejumlah mata uang lainnya di Asia juga mengalami pelemahan di antaranya dolar Singapura melemah 0,01 persen, dolar Taiwan melemah 0,17 persen, won Korea Selatan melemah 0,45 persen, dan yuan China melemah 0,24 persen.
Hal itu terlihat pada kuartal kedua 2022, pertumbuhan ekonomi nasional mampu berada di level 5,44 persen. Selain itu, tingkat inflasi di dalam negeri juga masih terkendali di angka 5,9 persen.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, 12 Oktober 2022Rupiah hari ini berpotensi mengawali perdagangan dengan berfluktuatif, namun rentan ditutup melemah pada kisaran Rp15.350 hingga Rp15.400 per dolar AS.
Read more »
IHSG Hari Ini Bisa Diselimuti Tekanan Jual, Rupiah Dekati Rp15.400Hari ini analis merekomendasikan beli pada saham PTBA, ICBP, BDMN, AKRA, MAPI, CPIN, INTP, RMKE, SMGR, ADHI, dan BBRI.
Read more »
Indeks Dollar AS Masih Menguat, Nilai Tukar Rupiah TerdepresiasiPada 10.40 WIB, nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp 15.384 per dollar AS, terkoreksi 0,17 persen.
Read more »
Terbaru! Daftar Harga Jual Dolar AS di Money ChangerRupiah masih berada dalam tren pelemahan.
Read more »
Kacau! Isu Resesi di 2023 Bikin Rupiah Dekati Rp 15.400/US$Nilai tukar rupiah ditutup stagnan melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (12/10/2022).
Read more »