Anwar menegaskan seharusnya komisaris perusahaan BUMN harus diduduki oleh orang yang kredibel dan kompeten
WAKIL Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas berpendapat penunjukan pejabat direksi hingga komisaris di perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara kental dengan nuansa balas budi ketimbang kompetisi.
"Kami lihat akhir-akhir ini banyak pimpinan dari BUMN yang tidak mumpuni. Penunjukannya terkesan lebih banyak bernuansa sebagai balas budi karena yang bersangkutan telah berkontribusi di dalam Pilpres atau pemilu yang lalu," ungkapnya dalam keterangan yang diterima, Minggu . "Kalau kita ingin usaha-usaha milik negara atau BUMN itu maju, maka pemerintah tidak boleh menyerahkan pengurusannya kepada orang yang tidak memiliki pengetahuan dan kompetensi serta pengalaman dan kredibilitas yang mumpuni," jelasnya.
"Kami berharap pemerintah terutama kepada BUMN agar benar-benar rasional dalam menempatkan orang-orang yang tepat di tempatnya. Kalau hal seperti itu tidak bisa kita hadirkan, maka kita harus bersiap-siap sajalah untuk mendengar berita dan kabar buruk dari perusahaan BUMN tersebut," pungkasnya.