Minggu Ini Tepat Lima Tahun Eksodus 700.000 Pengungsi Rohingya dari Myanmar

South Africa News News

Minggu Ini Tepat Lima Tahun Eksodus 700.000 Pengungsi Rohingya dari Myanmar
South Africa Latest News,South Africa Headlines
  • 📰 voaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 60 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 27%
  • Publisher: 63%

Badan pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan kondisi represif di Myanmar membuat pengungsi Rohingya di Bangladesh merasa tidak aman untuk kembali.

Setelah melewati lima tahun di pengasingan, UNHCR melaporkan eksodus terakhir dari Myanmar sekarang secara resmi didefinisikan sebagai situasi yang berlarut-larut. Pengungsi yang hidup dalam ketidakpastian yang berlangsung lama ini bergantung pada bantuan internasional.Juru bicara UNHCR Shabia Mantoo mengatakan lembaganya meminta tambahan bantuan untuk Rohingya. Ia mengatakan sangat penting bagi komunitas internasional untuk terus memperhatikan krisis ini, yang berisiko dilupakan.

“Harus ada upaya dua kali lipat untuk mencari solusi bagi orang-orang Rohingya. Semakin situasi pengungsian ini berlarut-larut, semakin sulit untuk mendapat dukungan…Kami menghadapi kekurangan dana. Komitmen internasional dan pendanaan itu sangat penting dipertahankan tidak hanya untuk mendukung pengungsi Rohingya tetapi juga komunitas lokal yang menampung mereka.”

Sekitar satu juta pengungsi Rohingya, hampir separuhnya adalah anak-anak, hidup dalam kondisi yang sangat padat di Cox's Bazar di Bangladesh, kamp pengungsi terbesar di dunia. Mantoo mengatakan Rohingya masih sepenuhnya bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk kelangsungan hidup mereka. Ia mengatakan mereka membutuhkan nutrisi yang tepat, bahan tempat tinggal, sanitasi, dan peluang mata pencaharian.

UNHCR mengatakan dukungan harus ditingkatkan untuk pendidikan, pengembangan keterampilan, dan peluang mata pencaharian guna mempersiapkan para pengungsi untuk kembali ke Myanmar. Sementara itu, badan tersebut tahun ini meminta $455 juta untuk membantu menyelamatkan lebih dari 1,4 juta orang, termasuk pengungsi Rohingya, dan setengah juta lebih komunitas tuan rumah yang paling terkena dampak.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

voaindonesia /  🏆 15. in İD

South Africa Latest News, South Africa Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

PM Ismail Sabri Angkat Suara, Sebut China Harusnya Patuhi Hukum Laut PBB di Laut China SelatanPM Ismail Sabri Angkat Suara, Sebut China Harusnya Patuhi Hukum Laut PBB di Laut China SelatanPM Ismail Sabri hari Selasa (23/8/2022) mengatakan banyak masalah dapat selesai di Laut China Selatan jika China dapat mematuhi Konvensi PBB tentang Hukum Laut
Read more »

Lisandro Martinez Tampil Menawan, Bukti Tinggi Badan Bukan HalanganLisandro Martinez Tampil Menawan, Bukti Tinggi Badan Bukan HalanganLisandro Martinez tampil memukau dalam kemenangan MU atas Liverpool di pekan ketiga Liga Inggris. Ia sukses bikin lini serang Liverpool frustrasi.
Read more »

Mengapa Israel Tidak Diberi Sanksi oleh PBB Meski Menjajah Palestina Puluhan Tahun?Mengapa Israel Tidak Diberi Sanksi oleh PBB Meski Menjajah Palestina Puluhan Tahun?Berulang kali dunia internasional menyerukan kecaman atas tindakan brutal Israel terhadap warga Palestina, hanya saja semuanya tidak membuat jera rezim Zionis....
Read more »

Rusia Serahkan Bukti Foto Kerusakan PLTN Zaporizhzhia ke PBB, Tuduh Ukraina Jadi Dalang SeranganRusia Serahkan Bukti Foto Kerusakan PLTN Zaporizhzhia ke PBB, Tuduh Ukraina Jadi Dalang SeranganKawasan sekitar PLTN Zaporizhzhia diketahui diterpa serangkaian ledakan sejak awal Agustus lalu, dikhawatirkan picu krisis nuklir berskala besar.
Read more »

Untuk Pertama Kali, Jaksa ICC Beri Penjelasan di Dewan Keamanan PBBUntuk Pertama Kali, Jaksa ICC Beri Penjelasan di Dewan Keamanan PBBBerbicara di hadapan Dewan Keamanan PBB secara langsung dari Khartoum, Sudan, pada Selasa (23/8), Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Karim Khan mengatakan “mimpi buruk warga Darfur belum berakhir.” Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah ICC seorang jaksa memberi penjelasan kepada...
Read more »

Badan Pangan dan Kemendag Kerja Sama Perkuat Sinergi Stabilisasi HargaBadan Pangan dan Kemendag Kerja Sama Perkuat Sinergi Stabilisasi HargaBadan Pangan Nasional bekerja sama dengan Kemendag mengawal ketersediaan dan stabilisasi harga komoditas pangan strategis.
Read more »



Render Time: 2025-03-07 02:29:21