Sistem pemilu proporsional terbuka dinilai menghasilkan anggota legislatif yang berbasis popularitas atau nepotisme. Sebab, tak lahir dari kaderisasi parpol.
- Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan efek buruk dari sistem pemilu proporsional terbuka.
"Menjadi anggota dewan tidak hanya bisa mengandalkan saya keluarga pejabat A, saya istri dari pejabat B, saya anak dari pejabat C, itu kalau proporsional terbuka," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Jumat . Ia mengatakan, PDIP tegas tetap memilih sistem proporsionap tertutup sebagai cara mengenal permasalahan dan mencari solusi bagi rakyat dan petani.
"Kalau proporsional tertutup, bisa menjadi anggota dewan, karena saya mengenal petani Indonesia, saya mengenal masalah petani Indonesia dan ini solusi bagi petani Indonesia, itu proporsional tertutup.Dia menilai jika pendukung sistem proporsional terbuka menuduh sistem tertutup akan seperti membeli kucing dalam karung, sangat tidak berdasar.
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Ditanya soal Koalisi PDIP, Hasto Sindir Lagi Partai Hobinya ImporSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan PDIP tidak cocok bekerja sama dengan partai yang selalu melakukan impor.
Read more »
PDIP Terus Gaungkan Narasi tentang Sistem Pemilu Tertutup, Ini AlasannyaPDIP menggaungkan lagi sistem pemilu proporsional tertutup ditengah penolakan sistem tersebut oleh mayoritas parpol parlemen.
Read more »
Isu Reshuffle Meredup, Sekjen PDIP kembali Sindir Parpol yang Gemar Impor PanganSekjen PDIP kembali sindir parpol yang gemar impor pangan.
Read more »
Sistem Pemilu 2024, PDIP: Berpolitik Terkadang Harus Melawan ArusPDIP menegaskan dalam berpolitik kadang harus melawan arus, termasuk menyangkut perdebatan mengenai sistem pemilu 2024.
Read more »
PDIP Tetap Usulkan Sistem Proporsional Tertutup, Hasto: Berpolitik Kadang Melawan ArusPDIP menilai sistem proporsional terbuka menyebabkan anggota dewan dipilih hanya karena popularisme dan nepotisme.
Read more »