Rencana kenaikan tarif listrik dinilai belum tepat dilakukan pada tahun ini. Pemerintah harus mempertimbangkan dampak terhadap inflasi dan daya beli masyarakat. KoranTempo
JAKARTA – Sinyal kenaikan tarif listrik non-subsidi yang beberapa kali diungkapkan pemerintah, menurut sejumlah pengamat, tak tepat diwujudkan pada tahun ini. Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform, Fabby Tumiwa, menyatakan ada risiko kenaikan inflasi yang membayangi kebijakan ini.
Pasalnya, kenaikan tarif listrik dibarengi dengan kenaikan harga pangan, bahan bakar, serta barang dan jasa lainnya. Di sisiRp. 58.000*/Bulan Berlangganan ✔ Akses tak terbatas di situs web dan mobile Tempo✔ Arsip semua berita Majalah Tempo sejak terbit 1971 dan Koran Tempo sejak edisi perdana 2001