Memilih Waktu yang Tepat untuk Berdamai dengan Covid-19

South Africa News News

Memilih Waktu yang Tepat untuk Berdamai dengan Covid-19
South Africa Latest News,South Africa Headlines
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 73 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 32%
  • Publisher: 70%

Lelah dengan segala pembatasan dan hidup serba tak pasti selama dua tahun, sejumlah negara di Eropa menyerah dan memilih hidup berdampingan dengan Covid-19. Segala kebijakan pembatasan dicabut. Internasional AdadiKompas

Di negara-negara Eropa tersebut, hidup berdampingan dengan Covid-19 diartikan dengan melonggarkan atau bahkan mencabut kebijakan pembatasan dan protokol kesehatan, seperti kewajiban mengenakan masker dan menunjukkan kartu atau bukti vaksin. Pendekatan dalam menangani Covid-19 lalu berubah menjadi seperti menangani flu biasa.

”Kabar terbaiknya, kita tak perlu pakai masker lagi. Sekarang kita punya pilihan, mau melindungi diri atau merasa bebas,” kata Natalia Chechetkina, warga Copenhagen, Denmark.Sepasang pengunjung yang berada di luar St Peter Square, Vatikan, Roma, Italia, menggunakan masker untuk melindungi diri, Kamis . Italia telah menjadi sumber penularan wabah Covid-19 di Eropa.Denmark meyakini, Covid-19 sudah mencapai puncaknya dan lebih dari 60 persen penduduk sudah divaksin ketiga.

Belajar hidup bersama Covid-19 berarti, pelancong yang sudah divaksin boleh masuk Inggris tanpa perlu tes Covid-19 lagi. Tetapi, mereka yang belum divaksin masih harus menjalani tes Covid-19 dulu saat keberangkatan dan ketibaan. Bagi Inggris, yang penting program vaksin penguat sudah digenjot , stok obat Covid-19 terjamin, dan varian Omicron tak segalak Delta sehingga kematian bisa dicegah.Orang-orang berjalan tanpa mengenakan masker di Gibraltar, Inggris, Selasa .

Di Norwegia, meski 91 persen penduduknya sudah divaksin, masker tetap wajib dikenakan di angkutan umum dan pertokoan atau di lokasi yang sulit menjaga jarak fisik dengan orang lain.Melihat banyak negara memilih hidup bersama virus, Organisasi Kesehatan Dunia khawatir, langkah itu terlalu dini. Padahal, pandemi belum berakhir dan belum jadi endemi. Covid-19 masih akan terus berevolusi dan bermutasi sehingga varian-varian baru pasti akan bermunculan dan menyebar ke seluruh dunia.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

hariankompas /  🏆 8. in İD

South Africa Latest News, South Africa Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

Presiden Prancis Minta Masyarakat Tenang Atas Rencana 'Konvoi Kebebasan' Pembatasan COVID-19 EropaPresiden Prancis Minta Masyarakat Tenang Atas Rencana 'Konvoi Kebebasan' Pembatasan COVID-19 EropaAksi protes pengemudi truk yang menyebutnya sebagai 'Konvoi Kebebasan' atas pembatasan COVID-19 di Ottawa, Kanada, tampaknya memicu aksi serupa di Prancis. Hal ini lantas menjadi sorotan Presiden Prancis.
Read more »

Kasus Aktif Covid-19 di Bali Tembus 19 Ribu Pasien, Satgas Siagakan 18 Tempat IsoterKasus Aktif Covid-19 di Bali Tembus 19 Ribu Pasien, Satgas Siagakan 18 Tempat IsoterKasus aktif Covid-19 di Bali kini tembus 19 Ribu pasien, Satgas siagakan 18 tempat isoter yang tersebar di seluruh Bali Covid-19
Read more »

Peran Puskesmas untuk Tangani COVID-19, Bisa Lapor dan Berikan Penanganan GratisPeran Puskesmas untuk Tangani COVID-19, Bisa Lapor dan Berikan Penanganan GratisPenanganan COVID-19 membutuhkan peran banyak pihak termasuk puskesmas.
Read more »



Render Time: 2025-04-19 00:13:49