Presiden Paris Saint-Germain, Nasser Al Khelaifi, mengatakan bahwa alasan Kylian Mbappe bertahan di klub bukan semata-mata karena uang.
bertahan di Paris Saint-Germain memang menyimpan polemik.
Sebab, Kylian Mbappe saat itu dilaporkan sudah sangat dekat untuk merapat ke jawara LaLiga 2021-2022, Real Madrid. Namun pada akhirnya, Mbappe berubah pikiran. Sang pemain justru lebih memilih untuk bertahan di Paris Saint-Germain ketimbang menerima pinangan Real Madrid.Kepastian pemain berusia 23 tahun itu bertahan di PSG membuat dia sempat diisukan harus membayar 300 juta euro kepada Real Madrid.
Sebab, Mbappe disebut sudah memiliki persetujuan dengan Real Madrid, sehingga dia harus membayar sejumlah uang jika membatalkan kesepakatan itu. Rumor tersebut ternyata tidak benar. Memang, Mbappe sudah menjalin komunikasi dengan Florentino Perez dan sudah ada kontrak tertulis.Baca juga:
South Africa Latest News, South Africa Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Kata Perez Soal Mbappe yang Tolak Madrid: Kasihan, Bakal Nyesel tuh - Bola.netPresiden Real Madrid Florentino Perez melayangkan sindiran pada Kylian Mbappe yang memutuskan bertahan di PSG dan menolak pinangan El Real.
Read more »
Ucapan Real Madrid soal Mbappe Dianggap Omong KosongReal Madrid sempat percaya diri bisa mendapatkan Kylian Mbappe. Tapi pada akhirnya sang pemain memilih bertahan dengan PSG.
Read more »
Resmi Diumumkan Real Madrid, Antonio Ruediger Beberkan Tolak BarcelonaSetelah resmi menjadi pemain Real Madrid, Antonio Ruediger membagikan kisahnya bisa bergabung dengan klub asal Ibu Kota Spanyol itu, Selasa 21 Juni 2022.
Read more »
Alasan Antonio Rudiger Tolak Barcelona dan Pilih Real MadridAntonio Rudiger mengungkapkan alasannya mengapa lebih memilih Real Madrid daripada Barcelona.
Read more »
IOM Puji Indonesia Tak Pernah Tolak Pengungsi, Meski “Resettlement” Tetap Jadi TantanganSetiap 20 Juni merupakan peringatan Hari Pengungsi Sedunia untuk menghormati keberanian dan perjuangan mereka yang terpaksa meninggalkan Tanah Air untuk menghindari konflik atau penganiayaan. Berikut wawancara VOA dengan Kepala Misi Badan Migrasi Internasional IOM Untuk Indonesia Louis Hoffmann.
Read more »