Ditanya soal pembeli, Cholis hanya menjawab dengan senyuman.
Cholis mengaku kalau pernah mendapatkan omzet dengan angka tertinggi hingga 200 juta rupiah. Namun, ia juga mengakui bahwa omzet sebesar itu dari berjualan barang bekas harus dibarengi dengan spekulasi serta kesabaran.
"Jadi waktu itu saya dapat bongkaran dari Senayan . Ada untuk mic yang buat orang rapat. Ada banyak dapatnya waktu itu sekitar 500- 900 buah lah. Nah itu jarang laku, tapi makanya udah 7 tahun yang lalu. Stoknya masih banyak, masih ada ," ungkap Cholis. Pendapatan yang stabil membuat Nurcholis berani memperkerjakan 15 orang karyawan untuk mengelola 2 mall miliknya. Ia menjamin bahwa pendapatannya bisa membiayai operasional Mall Rongsok sehari-hari. Inilah alasan mengapa dia lebih memilih barang-barang elektronik dari pada produk garmen. Alasan inilah yang menjadi faktor utama mengapa ia tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk menjaganya.
"Karena barang- barang seperti ini, kaya gini kan ini kan awet lama. Ini 10 tahun nggak bakal rusak. Jadi, umpama harga saya beli 100 ribu mungkin 5 tahun lagi bisa 200 ribu," tutupnya.